KABARMEGAPOLITAN.COM - Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir memprediksi pertumbuhan Indonesia hanya mencapai 4,5 persen.
Hafisz berpandangan angka 4,5 persen pun baru bisa dicapai bila serapan penerimaan negara berjalan 100 persen.
Hafisz mencermati pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan munculnya varian baru virus tersebut,akan sulit mengejar angka pertumbuhan ekonomi 7 persen. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi masih terhambat di tiga sektor, yaitu produktivitas, birokrasi, dan regulasi.
"Sulit bagi pemerintah menembus target pertumbuhan 7 persen dengan hanya business us ussual," ujar Achmad Hafisz Tohir dalam keterangan persnya hari Minggu 6 Juni 2021 melansir dari situs resmi DPR RI.
Pertumbuhan yang tinggi perlu didukung investasi dan ekspor yang kuat. Hafisz memandang perlu perlu perbaikan di sektor ekspor dan investasi yang saat ini kontribusinya sebesar 5 persen bagi pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Ada 6 Misteri BTS Yang Tidak Terpecahkan, Salah Satunya Bacaan Favorit Jimin
"Setidaknya, bila ingin mengejar pertumbuhan 7 persen, maka ekspor dan investasi harus tumbuh di atas 5-7,5 persen," kata Hafisz.
Selain faktor dalam negeri, politisi dari partai PAN ini juga menyoroti program vaksinasi yang dijalankan pemerintah masih tergolong lambat. Ia pun mencontohkan Amerika Serikat (AS) yang pemberian vaksinnya sudah mencapai 2 juta vaksin per hari.
"Ini menjadi tantangan yang sulit bagi kita untuk kembali menuju normalisasi ekonomi dan kehidupan," jelas Hafisz.