Tekan Inflasi saat Ramadhan, Dinas Perdagangan Samarinda Gencarkan Pasar Murah

23 Februari 2024, 05:42 WIB
Ilustrasi: Pasar Murah /PemkotSurabaya

KABARMEGAPOLITAN.COM - Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda Marnabas mengungkapkan pihaknya akan gencarkan program pasar murah terkhususnya menjelang bulan Ramadhan tahun 2024.

Tindakan tersebut, lanjut dia dilakukan dalam upaya menekan inflasi daerah terkhususnya ketika ramadhan.

"Kami ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau," ungkap Marnabas, Kamis, 22 Februari 2024.

Baca Juga: Manchester United dan Liverpool Tertarik Rekrut Marc Guehi dari Crystal Palace, Siapa Beruntung?

Menurut dia, operasi pasar murah diadakan di 10 kecamatan di Kota Samarinda dengan frekuensi yang disesuaikan dengan kondisi pasar.

"Kalau ada gejolak harga, kami akan segera turun tangan. Tapi kalau harga stabil, kami tidak akan mengintervensi pasar karena bisa menimbulkan deflasi yang berbahaya," lanjut dia.

Lokasi operasi pasar murah dipilih berdasarkan jumlah penduduk dan kebutuhan masyarakat. 

Baca Juga: Mengejutkan! Arsenal Disebut tengah Dekati Gelandang Juventus, Adrien Rabiot

Marnabas melajutkan, di bulan Ramadhan operasi pasar murah diadakan di depan masjid-masjid besar seperti Sindang Sari, Kecamatan Sambutan dan Rawa Makmur, Kecamatan Palaran.

"Kami ingin mendekatkan operasi pasar murah dengan masyarakat. Kami juga menyediakan bahan pokok yang lengkap, mulai dari beras, gula, minyak, telur, daging, hingga sayur-mayur," beber Marnabas.

Ia mengimbau ke pedagang untuk tidak menaikkan harga secara sembarangan, apalagi saat malam takbiran. 

Baca Juga: Jurgen Klopp Terkejut Arsenal Pinjamkan Albert Sambi Lokonga ke Luton Town

Dengan tegas ia mengatakan, untuk tidak memanfaatkan keadaan untuk meraup keuntungan besar.

Pemerintah Kota Samarinda juga bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan membuka toko penyeimbang di lantai dua Pasar Segiri untuk menstabilkan harga pangan, khususnya beras, di kota tersebut.

"Toko Penyeimbang ini akan menjual bahan pangan dengan harga yang wajar dan tidak mencari keuntungan," ujar Marbanas.

Baca Juga: Idham Holik Ucapkan Duka Mendalam Kepada Petugas Penyelenggara Pemilu yang Wafat

"Kami akan membatasi pembelian maksimal satu atau dua kilogram per orang per hari agar semua warga bisa mendapatkan barangnya," lanjut dia.

Menurut dia, toko penyeimbang ini akan diisi oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi. Toko ini diharapkan bisa beroperasi pada akhir bulan Februari 2024.

Marnabas menjelaskan, tujuan dari toko penyeimbang ini adalah untuk mengimbangi kenaikan harga pangan yang terjadi di pasar-pasar akibat ulah pedagang yang menaikkan harga secara tidak wajar.

Baca Juga: Chelsea Kejar Penyerang Ini, Flamengo Mau Lepas dengan Harga Segini

Ia mencontohkan, jika pedagang jual beras seharga Rp10.000 per kilogram, maka pihaknya menjual Rp11.000. 

Kalau pedagang mau menaikkan lagi menjadi Rp12.000, pihaknya tetap Rp11.000

"Itu namanya penyeimbang. Kami tidak merugikan pedagang, tapi juga tidak membiarkan mereka seenaknya menaikkan harga," tandas Marnabas.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler