Awas!Ini 5 Penyakit Pernapasan Ini Mengintai Warga DKI Jakarta

28 Agustus 2023, 06:20 WIB
Ilustrasi penyakit Pernapasan /Pixabay/OpenIcons/

KABARMEGAPOLITAN.com - Dalam upaya untuk menghadapi ancaman polusi udara yang semakin mengkhawatirkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengambil langkah berani.

Beliau memerintahkan seluruh Puskesmas di wilayah DKI Jakarta untuk secara rutin memeriksa kualitas udara melalui alat sanitari kit.

Tujuan dari langkah ini adalah untuk memperkuat pengumpulan data melalui surveilans terkait polusi udara di ibu kota.

"Mulai pekan depan, saya ingin setiap Puskesmas melakukan pengukuran setiap pekan. Dengan cara ini, laporan hasil pengukuran akan memberi kami informasi tentang kualitas udara di seluruh Puskesmas di DKI Jakarta, termasuk daerah mana yang memiliki tingkat polusi udara yang tinggi," ungkap Budi, Minggu kemarin 27 Agustus 2023 di Jakarta.

Baca Juga: Lawan Polusi, Puskesmas DKI Jakarta Diminta Rutin Periksa Kualitas Udara 

Jika hasil pengukuran menunjukkan angka polusi udara yang tinggi, instruksi telah diberikan kepada petugas Puskesmas untuk mengirimkan sampel udara tersebut ke laboratorium kesehatan guna dilakukan analisis lebih lanjut untuk menentukan sumber polusi.

Langkah surveilans ini diharapkan mampu memberikan gambaran yang lebih jelas kepada pemerintah pusat tentang sektor-sektor yang paling berkontribusi terhadap polusi udara di Jakarta.

Dengan data yang akurat ini, pemerintah dapat mengusulkan solusi kepada pemerintah daerah untuk menangani masalah emisi di berbagai sektor.

Menteri Budi menjelaskan bahwa terdapat tiga penyebab utama polusi udara di kota ini, yakni transportasi, pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan batu bara, dan industri-industri yang mengandalkan batu bara atau bahan bakar karbon lainnya.

Baca Juga: Nantangin Netizen, Nikita Mirzani Pecahkan Rekor Order Live Streaming Naik 90 Kali Lipat di Shopee Live 

Melalui hasil surveilans ini, langkah konkret dapat diambil, seperti peningkatan penggunaan transportasi umum di daerah tertentu atau pengaturan ulang aktivitas industri.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, partikel polusi PM2,5 dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan yang serius.

Antara lain termasuk infeksi saluran pernapasan, penyakit paru obstruktif kronis, radang paru-paru, kanker paru-paru, dan tuberkulosis.

Pada tahun 2022, BPJS Kesehatan dilaporkan mengeluarkan dana sekitar Rp10 triliun untuk biaya pengobatan kelima penyakit pernapasan tersebut.

Baca Juga: Mengupas Horoskop Minggu Ini: 28 Agustus - 3 September 2023 

Menteri Budi juga mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, terutama mengingat angka penderita penyakit pernapasan meningkat drastis menjadi lebih dari 200 ribu orang per bulan, yang jauh lebih tinggi dari angka tahun sebelumnya yang hanya 50 ribu orang per bulan.

"Langkah paling penting adalah pencegahan. Jika sudah terkena penyakit paru-paru, segera berkonsultasi dengan dokter. Untuk mencegahnya, lebih banyak orang sebaiknya menggunakan kendaraan umum," tambahnya.

Dengan upaya kolaboratif dan kesadaran masyarakat, diharapkan langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi dampak polusi udara dan meningkatkan kualitas udara di Jakarta.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler