3 Hal Penyebab Kejahatan, yang ke-3 Paling Banyak Dilakukan

- 23 Mei 2024, 12:26 WIB
Kejahatan terjadi karena ketidakseimbangan antara ego dan superego.
Kejahatan terjadi karena ketidakseimbangan antara ego dan superego. /Ilustrasi.pixabay.com

KABARMEGAPOLITAN.COM - Kasus yang dialami Vina Cirebon merupakan tindakkejahatan yang sering kali terjadi, tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.

Hal tersebut merupakan tindak kejatahatan yang harus kita cegah sebab merugikan banyak pihak serta tidakberprikemanusiaan.

Sigmund Freud dalam perspektif Psikoanalisa memiliki pandangan sendiri tentang apa yang menjadikan seorang kriminal atau bertindak jahat.

1. Ketidakseimbangan hubungan antara Id, Ego, dan Superego

Ketidakseimbangan hal tersebut membuat manusia lemah dan akibatnya lebih mungkin melakukan perilaku menyimpang atau kejahatan.

Freud menyatakan bahwa penyimpangan dihasilkan dari rasa bersalah yang berlebihan sebagai akibat dari superego berlebihan.

Baca Juga: Ayah Vina Cirebon Menangis Setiap Lihat Kepiting, Psikiater Mintarsih: Itu Hal yang Wajar

Orang dengan superego yang berlebihan akan dapat merasa bersalah tanpa alasan dan ingin dihukum; cara yang dilakukannya untuk menghadapi rasa bersalah justru dengan melakukan kejahatan.

Kejahatan dilakukan untuk meredakan superego karena mereka secara tidak sadar sebenarnya menginginkan hukuman untuk menghilangkan rasa bersalah.

2. Kejahatan dari prinsip “kesenangan”

Selain itu, Freud juga menjelaskan k ejahatan dari prinsip “kesenangan”. Manusia memiliki dasar biologis yang sifatnya mendesak dan bekerja untuk meraih kepuasan (prinsip kesenangan).

Di dalamnya termasuk keinginan untuk makanan, seks, dan kelangsungan hidup yang dikelola oleh Id. Freud percaya bahwa jika ini tidak bisa diperoleh secara legal atau sesuai dengan aturan sosial, maka orang secara naluriah akan mencoba untuk melakukannya secara ilegal.

Sebenarnya pemahaman moral tentang benar dan salah yang telah ditanamkan sejak masa kanak harusnya bisa bekerja sebagai superego yang mengimbangi dan mengontrol Id.

Namun jika pemahaman moral kurang dan superego tidak berkembang dengan sempurna, akibatnya anak dapat tumbuh menjadi menjadi individu yang kurang mampu mengontrol dorongan Id, serta mau melakukan apa saja untuk meraih apa yang dibutuhkannya.

Menurut pandangan ini, kejahatan bukanlah hasil dari kepribadian kriminal, tapi dari kelemahan ego. Ego yang tidak mampu menjembatani kebutuhan superego dan id akan lemah dan membuat manusia rentan melakukan penyimpangan.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Unair


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah