Inilah 5 Ketakwaan Saat Berpuasa, Tidak Hanya Menahan Lapar dan Haus

- 2 April 2022, 15:45 WIB
Ilustrasi. Bentuk ketakwaan
Ilustrasi. Bentuk ketakwaan /pixabay/

KABARMEGAPOLITAN.com - Puasa, salah satu dari rukun Islam ini tidak hanya mengajarkan Muslim untuk sekedar menahan lapar dan haus.
 
Dalam agama Islam, tujuan dari puasa adalah pembelajaran untuk meningkatkan ketakwaan.
 
Dalam Al Qur'an, ketakwaan dibahas lebih dari 158 ayat dan terdapat ratusan hadits terkait takwa.
 
Apabila seseorang memiliki ketakwaan, dengan ketakwaannya ia sadar akan adanya Allah sehingga berusaha sebaik mungkin untuk hidup sesuai dengan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
 
 
Al-Qur'an juga menggunakan kata takwa yang berarti kesadaran akan Allah, takut akan Allah, menyembah Allah, ketulusan dalam iman, dan menghindari ketidaktaatan kepada Allah. 
 
Untuk memperoleh ketakwaan kepada Allah, bisa kita dapatkan dari berpuasa, apalagi pada momen puasa di bulan Ramadhan.
 
Dikutip dari Islam Online, berikut 5 bentuk ketakwaan yang bisa didapatkan saat berpuasa:
 
 
1. Mengajarkan Keikhlasan.
 
Berbeda dengan Sholat, Sedekah, dan Haji, Puasa adalah perbuatan yang tidak terlihat. 
Hanya Allah dan orang yang berpuasa saja yang tahu apakah dia berpuasa atau tidak.
 
Mungkin seseorang diam-diam makan atau minum dan tidak ada yang akan memperhatikan dan mengetahuinya. 
 
Namun, orang yang berpuasa telah membuat komitmen untuk menjaga kemurnian puasanya karena Allah.  
 
Dengan demikian, puasa mengajarkan keikhlasan dan membantu seseorang belajar untuk hidup dengan prinsip-prinsip imannya terlepas dari apakah orang lain tahu atau tidak. Ini adalah tujuan dan inti dari kesalehan.
 
 
2. Belajar Mengendalikan Nafsu.
 
Baik makanan, minuman dan hubungan antara suami-istri adalah kebutuhan manusiawi yang penting untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan manusia.
 
Tetapi, mereka dapat dengan mudah merusak jika tidak dikendalikan dengan baik. Maka dari puasa mengajarkan bagaimana mengendalikan dan mendisiplinkan keinginan-keinginan tersebut.
 
3. Belajar Menahan Godaan Dunia.
 
Dunia ini penuh dengan godaan. Dibutuhkan banyak disiplin dan pendirian untuk mengatakan "tidak" pada sesuatu yang sangat menggoda tetapi tidak baik untuk kita. 
 
Selama puasa kita belajar bagaimana mengatakan "tidak" untuk hal-hal yang sebenarnya diperbolehkan tetapi dilarang selama puasa. 
 
Ketika seseorang belajar bagaimana mengatakan "tidak" pada apa yang secara umum diperbolehkan, maka ia dapat dengan mudah mengendalikan diri untuk menghindari apa yang dilarang. Ini adalah bentuk ketakwaan.
 
 
4. Belajar Empati dan Peduli kepada Sesama Mahluk
 
Pada umumnya seseorang akan peduli pada diri sendiri dan keluarganya, tetapi acap kali tidak memedulikan kesulitan orang lain. 
 
Bagi yang berkecukupan tidak merasakan kepedihan dan penderitaan mereka yang kelaparan, gelandangan, dan hidup dalam kemiskinan.
 
Melalui puasa kita merasakan sampai batas tertentu. Rasa sakit dan penderitaan mereka yang tak berkecukupan dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
 
Puasa mengajarkan empati dan simpati, dan itu untuk saling terbuka membantu kepada sesama dan menghilangkan sebagian dari keegoisan kita. 
 
 
5. Mempererat Hubungan Tali Persaudaraan.
Ketika umat Islam berpuasa bersama di bulan Ramadhan, mereka menciptakan suasana persaudaraan. 
 
Tidak hanya semakin mendekatkan diri dengan Allah, namun juga semakin dekat satu sama lain dan mempererat silaturahim. Persatuan, kedamaian, dan kerukunan adalah buah dari ketakwaan. 
 
Itulah lima ketakwaan yang bisa tumbuh selama bulan puasa di bulan Ramadhan. 
 
Umat Islam menikmati indahnya bulan yang penuh berkah dan ampunan bersamaan dengan tumbuhnya kepribadian yang saleh dan semakin bertakwa.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah