Network
Sebenarnya secara anjuran agama sholat tahajud boleh dilakukan sebanyak kemampuan seorang muslim untuk mengerjakan amalan ini.
Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan jika banyaknya rakaat dalam sholat tahajud yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW tergantung dengan kondisi kesehatan beliau.
Hal tersebut berdasarkan hadis yang menjelaskan jumlah rakaat yang dilakukan Rasulullah SAW.
Jadi Saat Nabi Muhammad SAW dalam kondisi sehat maka beliau akan mengerjakan sholat tahajud dengan rakaat yang banyak.
Sebab jika kondisi sedang sakit, maka saat ingin mengerjakan sholat tahajud dengan jumlah besar maka dikhawatirkan tidak bisa khusuk dan fokus.
Baca Juga: Hati-hati Konsumsi Suplemen Vitamin E, Disebut Berpotensi Timbulkan Stroke
"Misalnya saja ketika tubuh sedang kurang sehat dan ketika melaksanakan sholat tahajud hanya mampu 7 rakaat, maka cukup kerjaan itu saja," kata Ustadz Adi Hidayat.
Oleh karena itu, jangan memaksakan untuk mengerjakan 11 atau 13 rakaat.
"Dengan seperti itu, berapapun jumlah rakaat sholat tahajud yang dilakukan itu boleh saja. Dan tidak ada yang terbaik dari pilihan jumlah rakaat yang dilakukan Rasulullah," tegas Ustadz Adi Hidayat.
Jadi jika ingin mengerjakan sholat tahajud maka sesuaikan dengan kemampuan tubuh. Agar ibadah yang dilakukan tetap khusyu dan bisa mendapatkan pahala yang maksimal.***
