Mengapa Kita Gagal Menjalin Hubungan? Bisa Jadi Ini Jawabannya

25 Oktober 2023, 07:25 WIB
Ilustrasi - Mengapa Kita Gagal Menjalin Hubungan? Bisa Jadi Ini Jawabannya /

KABARMEGAPOLITAN.com - Hubungan adalah parameter kritis untuk mengukur kesejahteraan mental dan emosional seseorang secara holistik.

Terkadang, hubungan tersebut gagal. Apa yang sebenarnya gagal? Apakah itu putusnya hubungan emosional, kesenjangan komunikasi, kebutuhan akan komitmen, atau harapan dari hubungan?

Sebelum mencapai kesimpulan apa pun, mari kita lihat kembali elemen-elemen dalam sebuah hubungan yang menciptakan penutupan yang damai atau mengembalikan harmoni.

Dr. Shilpa Gupta, Pelatih Emotional Freedom Technique, Terapis, dan Pendiri Emo-aid Wellness, memberikan kepada kita konsep-konsep sederhana untuk membangun hubungan yang bahagia dan penyembuhan.

 

1. Ketidakcocokan Bahasa Cinta

Meskipun bukan hal baru dalam kesejahteraan, konsep bahasa cinta populer melalui buku berpengaruh Gary Chapman pada tahun 1992.

Chapman mengidentifikasi lima bahasa cinta yang berperan penting dalam hubungan. Bahasa-bahasa ini adalah tindakan pelayanan, pemberian hadiah, sentuhan fisik, waktu berkualitas, dan kata-kata afirmasi.

Tindakan pelayanan melibatkan membantu pasangan Anda dengan tugas dan urusan mereka. Pemberian hadiah mencakup pertukaran hadiah sesekali yang dipikirkan.

Sentuhan fisik memperkuat kedekatan melalui gestur seperti tepukan lembut, pelukan, ciuman, atau pegangan tangan.

Waktu berkualitas melibatkan berbagi makanan, percakapan, dan aktivitas berharga. Kata-kata afirmasi diungkapkan melalui ucapan atau tulisan dari hati yang mencintai.

 

2. Belenggu Kepercayaan dan Nilai yang Dominan

Berikut adalah beberapa keyakinan dari masa kanak-kanak yang terbawa dalam pemikiran kita: 'Saya tidak pantas mendapatkan cinta,' 'Saya ditolak,' 'Saya tidak cukup baik,' 'Saya tidak bisa percaya pada siapa pun.'

Saat kita tumbuh, keyakinan ini mewakili 'Konflik berarti kita tidak ditakdirkan untuk bersama' dan 'Semua hubungan berakhir dengan patah hati'.

Pada tingkat sadar, hubungan mungkin terasa seperti ketidakcocokan, semacam ketidakramahan yang bercampur dengan ketidakamanan. Keyakinan-keyakinan yang kuat ini dapat menjadi penghalang jika dibiarkan tanpa pemeriksaan, membatasi kapasitas kita untuk menjalin hubungan yang lebih dalam.

Mengidentifikasi dan menantang mereka adalah kunci untuk membebaskan diri dan merawat hubungan yang lebih kaya.

 

3. Hantu Trauma Lampau yang Mengejutkan

Hidup penuh dengan peristiwa emosional negatif yang signifikan, dan kita semua menciptakan mekanisme penyelamatan psikologis yang unik untuk bertahan.

Hidup tidak sempurna bagi siapapun. Beberapa dari kita mengembangkan strategi penyelamatan yang konstruktif melalui perawatan diri, seperti terapi, olahraga, membaca, dan meditasi.

Namun, beberapa orang kesulitan memproses cobaan, meninggalkan lanskap emosional mereka tidak stabil. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan perilaku masalah seperti penolakan, proyeksi emosi pada orang lain, menghindari, mudah tersinggung, dan regresi ke ketergantungan pada masa kanak-kanak.

Pola-pola ini memengaruhi hubungan kita dan dapat menyebabkan respons emosional yang berlebihan, seringkali tidak berhubungan dengan situasi saat ini.

Selalu ingat bahwa ketika respons emosional lebih besar dari situasi yang ada, itu kemungkinan menyembunyikan trauma yang lebih dalam.

 

4. Langkah ke Depan

Hubungan yang sehat adalah investasi untuk kesejahteraan mental dan sosial.

Selalu kenali bahasa cinta dari orang-orang penting dalam hidup Anda dan jangan pernah malu untuk meminta orang lain untuk mengungkapkannya dalam bahasa cinta Anda.

Atasi keyakinan yang membatasi seputar cinta, kepercayaan, dan hubungan melalui pekerjaan pribadi, detoks emosional, atau mencari bantuan profesional dari seorang terapis.

Lebih mudah untuk merusak dan memerlukan kerja keras untuk membangun.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Times of India

Tags

Terkini

Terpopuler