Psst, Penelitian Sebut Nonton Film Porno, Lebih Bahaya dari Narkoba

19 November 2021, 12:10 WIB
Ilustrasi vidio porno. Heboh, vidio dua orang sedang berhubungan badan secara live, hanya untuk bersenang-senang. /Foto : Pikiran Rakyat Bekasi.com/

KABARMEGAPOLITAN - Nonton video porno ternyata dapat memberikan perubahan perilaku bagi orang tersebut.

Ini bisa jadi salah satu bentuk kepuasan seksual yang dilakukan oleh banyak orang adalah nonton video porno.

Bukan hanya sekedar melepaskan hasrat seksual,

Nonton video porno rupanya bikin kecanduan.

Baca Juga: Jadwal MNCTV Hari Ini Jumat, 19 November 2021, Siaran Langsung Perempat Final Daihatsu Indonesia Masters 2021

Untuk mencegah hal itu, ada baiknya anda harus mengurangi dan menghentikan kebiasaan untuk menonton video porno.

Dilansir dari kanal Youtube Education Thing’s pada 11 Februari 2021, ternyata ini penyebab kecanduan menonton video porno.

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di ringtimesbanyuwangi.com dengan judul,Tips Mengatasi Kecanduan Menonton Video Porno, Dapat Anda Coba

Pada kepala, tepat di bagian dahi terdapat bagian otak yang yang bernama Pre Frontal Cortex (PFC).

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Jumat 19 November 2021: Makin Seru Ada Gopi, Cinta Dalam Perjodohan, Bepannah

Bagian otak itu hanya dimiliki oleh manusia, dan hal itu yang membuat manusia berbeda dengan binatang.

Karena PFC berperan untuk dapat membedakan mana yang benar dan salah, sehingga dapat membuat manusia memiliki etika.

PFC bekerja sebagai leader, yang bertanggung jawab untuk berkonsentrasi, memahami dan membedakan hal yang benar maupun salah, mengendalikan diri, berfikir kritis, dan mampu merencanakan.

Pre Frontal Cortex merupakan bagian otak manusia yang dapat membentuk kepribadian, dan perilaku sosial.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BPNT atau Bansos Kartu Sembako, Bisa Lewat Link atau Aplikasi Ini

Selain merupakan bagian yang penting, PFC ternyata merupakan bagian yang paling mudah mengalami kerusakan. Sehingga, hal ini yang dapat memicu perubahan pada kepribadian seseorang.

Kerusakan PFC tidak hanya terjadi akibat cedera atau benturan fisik, tetapi juga disebabkan oleh zat kimia seperti narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Namun, tahukah anda? Penyebab rusaknya PFC juga ternyata dapat disebabkan oleh pornografi.

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Baca Juga: Cara Daftar BPUM/BLT UMKM Tahap 3, Penyaluran Banpres diperpanjang Sampai Desember 2021

Ketika anda menonton pornografi, pada awalnya sistem limbik yang ada pada otak anda akan merasa jijik, kemudian sistem limbik akan mengaktifkan zat otak yang bernama dopamin (yang memberikan rasa senang, dan kecanduan).

Dan hal ini yang memicu munculnya kecanduan terhadap hal tertentu, termasuk pornografi.

Kerusakan PFC akibat pornografi terjadi karena, dopamin yang dialirkan secara berlebihan, akan membanjiri PFC. Dan PFC akan menjadi tidak aktif, karena terendam oleh dopamin.

Semakin sering PFC tidak aktif, fungsi PFC juga akan semakin terganggu, dan sistem limbik akan bekerja semakin besar, karena terus mengaktifkan dopamin.

Baca Juga: Cara Dapat Bansos PKH, BST, dan BPNT untuk Pelajar, Ibu Hamil, Lansia, hingga Disabilitas

Sehingga, akan mengganggu dan mempengaruhi kepribadian manusia.

Dalam sebuah penelitian, terdapat bukti bahwa kerusakan yang ditunjukkan bagi para pecandu pornografi lebih parah dibandingkan kerusakan otak yang dialami oleh pecandu NAPZA atau narkoba. 

Nah, cara yang dapat anda lakukan untuk mengobati kecanduan pornografi adalah, anda dapat mengurangi frekuensi menonton video porno hingga pada akhirnya anda sama sekali tidak mengakses situs yang berbau pornografi.

Jika pecandu pornografi adalah anak-anak, peran orang tua, dan keluraga sangatlah penting pada kasus ini.

Baca Juga: BTPKLW Rp1,2 Juta disalurkan untuk 1 Juta PKL dan Warung, Ini Syarat Agar Dapat Bantuan

Cari tahu dari mana dia mengetahui informasi tentang pornografi, dan dari mana asalnya ia mengakses situs tersebut, kemudian batasi ia agar tidak dapat mengakses situs tersebut kembali.

Berikan pemahaman serta arahan tentang efek negatif yang akan ia dapat dari mengonsumsi video porno.***(Ikfi Rifqi Arumning Tyas/Ringtimes Banyuwangi)

Editor: Yuliansyah

Sumber: Ringtimesbanyuwangi.com

Tags

Terkini

Terpopuler