Akibat Serangan Besar-besaran Israel ke Rafah, 27 Orang Meninggal Dunia

- 4 Februari 2024, 11:39 WIB
Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza pada hari Sabtu, 3 Februari 2024, ketika kekhawatiran meningkat atas serangan ke Rafah.
Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza pada hari Sabtu, 3 Februari 2024, ketika kekhawatiran meningkat atas serangan ke Rafah. /The Arab News

"Anak-anak baru saja tidur dan tiba-tiba terjadi pengeboman. Tuhan mengambil satu anak saya dan tiga lainnya lolos dari kematian," kata Ahmad Bassam Al-Jamal, yang juga kehilangan ayahnya.

Hamas tetap menentang, dan seorang pejabat dari kelompok Islam Palestina yang telah memerintah Gaza sejak tahun 2007 mengatakan bahwa mereka 'bertahan' di Khan Yunis.

"Perlawanan masih kuat di Khan Yunis… hal ini menimbulkan kerugian bagi pendudukan," kata Mahmud Mardawi. "Musuh tidak akan mencapai apa pun dengan menargetkan Khan Yunis."

Badan kemanusiaan PBB, OCHA, mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan meningkatnya permusuhan di Khan Yunis, yang telah mendorong semakin banyak orang ke wilayah selatan.

"Rafah adalah pemicu keputusasaan, dan kami mengkhawatirkan apa yang akan terjadi selanjutnya," kata juru bicara OCHA Jens Laerke.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah memperingatkan pada hari Kamis bahwa militer akan memusatkan perhatiannya pada Rafah.

"Kami mencapai misi kami di Khan Yunis, dan kami juga akan mencapai Rafah dan menghilangkan unsur-unsur teror yang mengancam kami," katanya dalam pesan video yang dikirim kementerian pertahanan kepada wartawan.

Perang di Gaza dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi.

Militan juga menyandera sekitar 250 orang, dan Israel mengatakan 132 orang masih berada di Gaza, termasuk sedikitnya 27 orang yang diyakini tewas.

Bersumpah untuk melenyapkan Hamas, Israel melancarkan serangan militer besar-besaran yang telah menewaskan sedikitnya 27.238 orang di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: The Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah