5 Krisis Keuangan Paling Dahsyat di Dunia, Salah Satunya Pernah Dialami Indonesia

- 12 Januari 2024, 08:40 WIB
Ilustrasi krisis keuangan.
Ilustrasi krisis keuangan. /Pixabay/Geralt/

Negara-negara OPEC mengumumkan embargo minyak, tiba-tiba menghentikan ekspor minyak ke Amerika Serikat dan sekutunya. Hal ini menyebabkan kekurangan minyak besar dan lonjakan harga minyak yang parah dan menyebabkan krisis ekonomi di AS dan banyak negara maju lainnya.

Apa yang unik tentang krisis berikutnya adalah terjadinya simultan inflasi yang sangat tinggi (dipicu oleh lonjakan harga energi) dan stagnasi ekonomi (karena krisis ekonomi).

Akibatnya, para ekonom menyebut era itu sebagai periode "stagflasi" (stagnasi ditambah inflasi), dan butuh beberapa tahun bagi output untuk pulih dan inflasi turun ke tingkat sebelum krisis.

Baca Juga: Aston Villa dan MU Rebutan Bintang Lille 

Krisis Asia 1997

Aliran modal spekulatif dari negara-negara maju ke ekonomi Asia Timur Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Korea Selatan (kemudian dikenal sebagai "macan Asia") telah memicu era optimisme yang mengakibatkan perpanjangan kredit yang berlebihan dan terlalu banyak akumulasi utang di negara-negara tersebut.

Pada bulan Juli 1997 pemerintah Thailand harus meninggalkan nilai tukar tetap terhadap dolar AS yang telah dipertahankan begitu lama, dengan alasan kurangnya sumber daya mata uang asing.

Itu memulai gelombang kepanikan di pasar keuangan Asia dan dengan cepat menyebabkan pembalikan luas miliaran dolar investasi asing.

Ketika kepanikan membentangkan di pasar dan investor semakin waspada terhadap kemungkinan kebangkrutan pemerintah Asia Timur, kekhawatiran krisis keuangan di seluruh dunia mulai menyebar.

Butuh waktu bertahun-tahun untuk semuanya kembali normal. Dana Moneter Internasional harus turun tangan untuk membuat paket bailout bagi negara-negara yang paling terkena dampak untuk membantu negara-negara tersebut menghindari default.

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: Britannica


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah