KABARMEGAPOLITAN.com - Sejarah Hari Ibu bermula ketika perayaan kembali ke zaman kuno ketika orang Yunani dan Romawi mengadakan festival untuk menghormati ibu dewi Rhea dan Cybele.
Namun, festival Kristen awal yang dikenal sebagai “Mothering Sunday berdiri sebagai pendahulu modern.
Tradisi Eropa ini jatuh pada hari Minggu keempat Prapaskah.
Banyak yang percaya bahwa umat beriman akan kembali pada hari ini ke “gereja induk” mereka—gereja utama di dekat rumah mereka—untuk kebaktian khusus.
Baca Juga: Kerja di Kantor yang Ngga Sehat? Ini Cara Menjaga Mental Anda tetap Waras
Tradisi Mothering Sunday bergeser dari waktu ke waktu menjadi hari libur yang lebih sekuler di mana anak-anak akan memberi ibu mereka bunga dan hadiah lainnya.
Kebiasaan ini menyatu dengan Hari Ibu Amerika pada tahun 1930-an dan 1940-an.
Penulis dan penyair Amerika Julia Ward Howe, yang menulis “The Battle Hymn of the Republic,” menjadi editor Woman's Journal , sebuah majalah suffragist yang banyak dibaca, pada tahun 1872.
Selama waktu itu, dia menulis sebuah “Banding untuk kaum wanita di seluruh dunia , ”yang kemudian dikenal sebagai Proklamasi Hari Ibu.