Kalo ke Seoul, Yuk Mampir Kedai Es Krim Rekomendasi Ini, Salah Satunya Gelateria Eta

- 27 Mei 2022, 14:15 WIB
3 Rekomendasi Kedai Es Krim di Seoul
3 Rekomendasi Kedai Es Krim di Seoul /Unsplash/Lama Roscu

KABARMEGAPOLITAN.com - Saat ini di negara Korea Selatan tengah memasuki masa transisi.

Ya, negeri para opa-opa tampan ini tengah bertransisi dari musim semi ke musim panas.

Nah, menyambut musim panas, tidak lengkap tanda didampingi kudapan dingin. 

Salah satu penganan dingin favorit warga Korea Selatan adalah es krim. 

Baca Juga: 28 Mei, Hari Hamburger Sedunia, Begini Asal Usul Makanan Universal Ini

Sudah lebih dari separuh abad, es krim menjadi hidangan penutup favorit bagi penduduk Korea Selatan. 

Dikutip melalui laman The Korea Herald, sejak akhir tahun 1800-an, waralaba es krim global mulai masuk ke Korea bersamaan dengan toko donat dan kafe. 

Popularitas es krim di Negeri Ginseng mencapai puncak di tahun 60-an dan 70-an saat para penjual menjajakan dagangan mereka. 

Para pedagang menjualnya dengan menggunakan gerobak dari jalanan di pusat kota hingga gang-gang di pasar.

Baca Juga: Hujan Hari Ini? Cek Prakiraan Cuaca 27 Mei 2022 Di Kota-kota Besar Indonesia

Dulu, mereka biasa membawanya dalam kotak kayu berisi es beku berwarna cerah yang dihargai ₩5 per buah atau sekitar Rp57. 

Seiring berkembangnya zaman, para penjual yang mayoritasnya adalah penggemar berat dari penganan dingin itu, berusaha mengkreasikan es krim seunik mungkin. 

Mereka melakukan banyak eksperimen dalam penentuan rasa, tekstur, hingga bahan terbaik.

Berikut adalah tiga rekomendasi kedai es krim terbaik di Seoul versi The Korea Herald yang populer di media sosial dan aplikasi makan:

Baca Juga: KEREN! Media Amerika Sebut IU Harta Karun Nasional Korea Selatan

Before it Melts

Berada di dekat Sogang University, bagian Barat Seoul, pengunjung hanya perlu berjalan kaki selama lima menit dari pintu keluar nomor 2 Stasiun Daeheung. 

Dengan interior sederhana dan perabotan kayu di dalamnya, pemilik kedai sengaja menghadirkan nuansa hangat supaya pembeli merasa nyaman. 

Park Jeong Soo, pemilik Before it Melts, menceritakan kisah di balik kedai yang ia bangun karena kenangan masa kecil. 

“Sesendok es krim selalu memberikan kegembiraan di masa kecil saya,” ujarnya. 

Ia mengungkapkan, ada sensasi menggembirakan tiap kali menyantap esnya, “Sebagai seorang anak, rasanya ajaib saat merasakan es krim mencair di mulut. Itu membuat Anda menginginkannya lagi dan lagi.”

Baca Juga: Pastikan Sudah Terdaftar di DTKS, Yuk Cek Penerima Bansos PBI 2022

Sebagai penggemar es krim sejak kecil, Park Jeong Soo berkomitmen untuk menghadirkan kesenangan yang sama bagi para pelanggannya. 

Ia ingin momen menyantap es krim adalah sesuatu yang berarti bagi mereka. 

Untuk itu, ia sengaja menghadirkan 10 rasa berbeda setiap harinya. 

Hingga saat ini, sudah ada 400 rasa yang dikreasikannya. 

Dari sekian ratus rasa, ada beberapa varian unik, seperti es yang berbahan baku daun perilla, bellflower atau bunga lonceng, tomat, basil, hingga nasi Incheon.

Dengan rasa ringan, pembeli bisa mendapatkan dua scoop es krim di Before it Melts seharga ₩4.700 (Rp54.336).

Baca Juga: Transfer Liga 1: Sutan Zico Gabung Persik Kediri, Yandi Sofyan ke Persikabo 1973

Ilweolilil 

Berlokasi di lantai dua sebuah bangunan di Daehangno, pusat kota Seoul, ini adalah kedai favorit di kalangan mahasiswa dan anak muda karena tempatnya nyaman. 

Menu andalan di Ilweolilil adalah es krim mochi yang memiliki varian rasa beraneka macam. 

Jang Min Chul, pemilik kedai, mengatakan, “Sebelum membuka toko, kami memikirkan apa yang akan menjadi item terbaik bagi pencinta es krim yang mencari makanan penutup yang mengenyangkan. Untuk itu, kami hadir dengan kue beras dengan isian es krim.”

Seluruh adonan dibuat langsung di kedai untuk menjamin kualitasnya. 

Isiannya pun variatif bergantung pada musim. Sebagai contoh, mochi kastanye rebus hanya tersedia di musim gugur. 

Dua mochi es krim khasnya adalah rasa cokelat dan stroberi yang selalu tersedia sepanjang tahun. 

Untuk merasakan kelezatan es krim mochi di Ilweolilil, pembeli bisa mengeluarkan uang sebanyak ₩5.000 (Rp57.804).

Baca Juga: Bangga Buatan Indonesia, Pemprov Banten Terus Mendukung Produk Lokal Lewat Plaza Banten

Gelateria Eta

Bertempat di sekitar Timur kota Seoul, tepatnya di Hongdae, pembeli dapat sampai ke kedai dengan berjalan kaki selama lima menit dari pintu keluar nomor 2 di Stasiun Hongik University. 

Keunikan dari Gelateria Eta selain kedai bernuansa vintage, juga terletak pada sajian menunya. 

Gelateria Eta hanya menyajikan menu es krim vegan bagi pelanggan. 

Mereka tidak menggunakan bahan baku apa pun dari hewan, tidak terkecuali madu. 

Untuk membuat gelatonya, mereka juga hanya memakai bahan baku nabati alami. 

Pemilik kedai menyampaikan alasan dibalik menu yang dibuatnya, “Saya telah menjalani diet vegan untuk waktu yang lama, jadi saya ingin membuat es krim vegan yang cocok untuk orang-orang seperti saya.” 

Baca Juga: Sinopsis Film The Last Samurai, Samurai Tradisionalis Bikin Kapten Algren Membelot ke Kaisar Jepang

“Saya juga ingin menghilangkan prasangka bahwa bahan-bahan alami lebih sehat akan menghasilkan rasa yang kurang enak,” tutupnya. 

Meskipun tidak semanis es krim pada umumnya, pelanggan dapat merasakan sensasi rasa yang kaya di dalamnya. 

Salah satu menu khasnya adalah White Pearl Rice yang dibuat dari butiran beras, kacang, dan vanilla. 

Semua gelato di Gelateria Eta dibanderol mulai dari ₩5.000 (Rp57.804) sampai dengan ₩7.000 (Rp80.926).

Itulah tiga rekomendasi kedai es krim di Seoul. 

Baca Juga: Biar Dapat Insentif Rp3,55 Juta dari Kartu Prakerja, Gini Doang Syaratnya

Dalam waktu dekat, Korea Selatan akan membuka akses dari penerbangan internasional mulai awal Juni mendatang, sehingga sangat memungkinkan bagi turis untuk menjajal penganan di sana.

Selamat mencoba!***

Editor: Yuliansyah

Sumber: The Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x