Network
Hamas telah memperingatkan bahwa setiap insiden di kompleks Masjid Al-Aqsa akan menjadi "garis merah" setelah Israel beberapa kali melakukan penyerangan dan menangkap ratusan warga Palestina.
Sehingga serangan roket yang diluncurkan ke Israel menjadi peringatan singkat dan samar untuk mengutuk pelanggaran Israel di Yerusalem.
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh pun juga sebelumnya dengan tegas menyatakan bahwa Al-Aqsa adalah milik rakyat Palestina.
“Al-Aqsa adalah milik kami dan hanya milik kami,” ujarnya.
“Rakyat kami memiliki hak untuk mengaksesnya dan berdoa di dalamnya, dan kami tidak akan tunduk pada penindasan dan teror (Israel),” sambungnya.
Baca Juga: 3 Doa Memohon Ampunan dan Syafaat, Amalkan Saat Nuzulul Quran
Menanggapi hal tersebut, Yordania sebagai salah satu negara Arab yang telah menormalisasikan hubungan dengan Israel, memanggil wakil kuasa usaha Israel ke ibu kota, Amman pada hari Senin sebagai bentuk protes.
Menurut media pemerintah, Raja Yordania, Raja Abdullah II mengatakan bahwa tindakan Israel terhadap jamaah Muslim di Masjid Al-Aqsa secara serius merusak prospek perdamaian di wilayah tersebut.
Pada tahun lalu, pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Masjid Al-Aqsa memicu Perang 11 Hari Hamas – Israel yang pecah di Jalur Gaza.***
