Ribuan Orang Tidur di Jalanan, Salah Satu Dampak Pandemi Covid-19 di Hong Kong

- 8 April 2022, 09:22 WIB
Ilustrasi virus corona atau COVID-19.
Ilustrasi virus corona atau COVID-19. /Pixabay

KABARMEGAPOLITAN.com – Dampak pandemi menghantar orang keluar dari rumah mereka akibat menghilangnya jalur ekonomi yang vital di Hong Kong.

Dicatat dari laman YouTube South China Morning Post, lebih dari 1.500 orang sudah tidur di jalanan kota, penampungan, dan tempat tinggal sementara.

Bahkan, belum lama ini organisasi non-pemerintah atau NGO lokal yang mengadakan sensus tidak resmi.

Mereka  menemukan bahwa 500 orang telah menjadi tunawisma sejak awal pandemi.

Baca Juga: Kenalan via PUBG, Anak Ini Kabur dari Rumah dan Belum Ditemukan

“Ini adalah terowongan pejalan kaki antara Oak Street dan taman Cherry Street, sebelumnya tidak ada tunawisma yang berkemah di sini, keadaan semakin memburuk,”  Kata Albert salah satu dari 1.500 tunawisma yang tinggal di jalan dikutip dari channel YouTube SCMP.

“Karna harga sewa di Hong Kong sangat mahal, tidak semua orang mampu membelinya, dengan begitu banyak orang kehilangan pekerjaan, bukan?” lanjutnya, Albert sendiri telah berada di jalanan selama bertahun-tahun.

Aktivitas yang dibatasi guna mengurangi penyebaran COVID-19 menyebabkan banyak bisnis ditutup dan menghentikan kegiatan industri yang berperan dalam jalannya perekonomian bagi negara.

Albert mengungkapkan lebih lanjut sebelum pandemi mereka akan ke toilet umum untuk mencuci rambut di tengah malam, namun situasi pandemi membuat mereka ragu karena resiko terinfeksi ketika banyak orang yang menggunakan toilet umum.

Baca Juga: Kritik Netizen terhadap Kim So Hyun dalam Karakter Na Hee Do dI Twenty Five Twenty One

Albert kemudian menambahkan bahwa meningkatnya pengangguran juga menyebabkan kehidupan di jalan menjadi lebih bahaya.

Relawan yang bekerja untuk organisasi ImpactHK mengungkapkan bahwa COVID-19 juga menyebabkan peningkatan permintaan makanan dan kebutuhan lainnya terhadap organisasi itu.

Mereka mengungkapkan bahwa pandemi telah merugikan orang-orang yang paling membutuhkan di negara tersebut.

“Pada Juli 2021, kami bermitra dengan Profesor Wong Hung dari Chinese University of Hong Kong, untuk melakukan sensus pada tunawisma, temuan menunjukkan bahwa pada periode saat ini, selama pandemi COVID-19, beberapa orang menjadi tunawisma” kata Tsz Ning Yeung, Kepala Program ImpactHK, dikutip dari YouTube SCMP.

Baca Juga: Bentuk Perhatian, Arab Saudi Sumbang 1 Ton Kurma dan 3 Ribu Alquran ke Indonesia

Dia menambahkan bahwa banyak dari mereka yang meminta bantuan pelayanan, mengalami kesulitan keuangan, misalnya mereka yang bekerja paruh waktu.

“Jadi, ‘jika tangan mereka berhenti, mulut mereka berhenti’” kata Ning Yeung.

Organisasi mereka sendiri memiliki program dalam menjangkau tunawisma di seluruh kota di Hong Kong, para relawan yang bekerja melayani mereka misalnya dengan member makanan.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah