Network
KABARMEGAPOLITAN.com - Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia mengatakan pada Sabtu 2 April 2022, bahwa ia akan mengajukan proposal kepada pemerintah Rusia untuk mengakhiri kerja sama dalam program Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Di akun media sosial Telegram-nya, selaku , direktur jenderal Roscosmos, perusahaan negara yang mengawasi program luar angkasa Rusia, menyalahkan sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat setelah Rusia menginvasi Ukraina karena membahayakan kerja sama di orbit.
"Saya percaya bahwa pemulihan hubungan normal antara mitra di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan proyek-proyek bersama lainnya hanya mungkin dengan pencabutan sanksi ilegal yang lengkap dan tanpa syarat," ucap Rogozin.
Rogozin, tidak memberikan perincian termasuk garis waktu kapan dia ingin Rusia mengakhiri keterlibatannya di laboratorium yang mengorbit.
Baca Juga: LENGKAP! Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kabupaten Badung, Bali, Ramadhan 2022
Stasiun luar angkasa selama bertahun-tahun telah dipuji sebagai contoh kerja sama antara Moskow dan Washington di dunia pasca-Perang Dingin, dan saran terbaru oleh, Rogozin, tentang masa depannya telah menjadi indikasi parahnya ketegangan antara Barat dan Rusia atas Moskow yang melakukan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Pejabat NASA, bagaimanapun, telah dengan rajin menghindari pernyataan, Rogozin, bahwa Rusia mungkin menarik diri dari kemitraan stasiun ruang angkasa dan mengatakan bahwa operasi di stasiun ruang angkasa berlanjut seperti biasa.
Pada hari Rabu 30 Maret 2022, seorang astronot NASA, Mark Vande Hei, dan dua rekannya dari Rusia kembali ke Bumi.
Kapsul kembali mereka mendarat di Kazakhstan, bertemu dengan personel Rusia dan NASA di lokasi pendaratan yang bekerja sama untuk memulihkan para astronot dengan selamat.
Baca Juga: UPDATE! Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Jambi Hari Minggu, 3 April 2022
