Apa Itu Hari Kesadaran FND? Berikut Penjelasan Lengkapnya

9 April 2024, 16:55 WIB
Ilustrasi. penyakit FND (Functional Neurological Disorder) /Ilustrasi dari Robina Weermeijer/Unsplash

KABARMEGAPOLITAN.com - Hari Kesadaran FND diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 13 April dan pertama kali dirayakan pada tahun 2013.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran, mendukung pasien, dan memajukan penelitian untuk mencegah serta mengobati 'FND' atau 'Gangguan Neurologis Fungsional'.

Ini diciptakan oleh "FND Hope," sebuah organisasi amal yang mempromosikan kesadaran serta dukungan bagi pasien, keluarga, dan pengasuh yang terpengaruh oleh FND.

FND adalah diagnosis neurologis terbanyak kedua. Ironisnya, mereka yang menderita gangguan ini mungkin mendapat perawatan yang kurang baik namun gejala mereka umum terlihat di klinik neurologi di seluruh dunia.

Baca Juga: Manchaster United: Posisi Erik ten Hag Tidak Aman untuk Musim ini? 

Sejarah Hari Kesadaran FND:

'Gangguan Neurologis Fungsional' atau 'FND' merujuk pada gangguan yang mengganggu komunikasi antara otak dan tubuh.

Ada masalah dengan cara kerja sistem saraf dan ini bisa terjadi bahkan ketika otak dan tubuh berfungsi dengan benar.

Hal ini juga dapat meniru kondisi lain sehingga banyak pasien yang salah didiagnosis. Meskipun prevalensinya tinggi, penyebab FND tidak diketahui.

Secara historis, ini dilihat sebagai gangguan psikologis yang muncul sebagai gejala fisik yang disebabkan oleh trauma yang ditindas.

Baca Juga: Yusril Mahendra Dinilai Berkhianat dengan Ucapannya Sendiri 

Diperkirakan empat hingga 12 orang per 100.000 akan mengembangkan FND.

Faktor biologis seperti trauma masa kanak-kanak awal, kecemasan, atau perlakuan buruk dapat menyebabkannya berkembang. Faktor sosial seperti hubungan dan stres juga dapat memicu kejadian.

Pasien dapat menunjukkan berbagai gejala atau kombinasi gejala yang bersifat fisik, kognitif, dan sensorik. Ini termasuk disfungsi motorik seperti lumpuh anggota tubuh, masalah berjalan, dan ucapan yang terganggu.

Contoh disfungsi sensorik adalah kehilangan penglihatan dan mati rasa di wajah.

Mereka juga mungkin mengalami kesadaran yang terganggu seperti pingsan dan kejang. Banyak yang mengalami nyeri kronis, masalah tidur, kelelahan, dan depresi.

Baca Juga: Kapolri Masih Terus Identifikasi Korban Kecelakaan KM 58 Jalan Tol Jakarta - Cikampek 

Gejala seringkali dapat fluktuatif, bisa hadir sepanjang waktu, atau bervariasi dari hari ke hari.

Mereka bahkan dapat mengalami remisi lengkap hanya untuk diikuti oleh kambuh tiba-tiba. Sangat umum juga bagi cedera fisik atau penyakit lain untuk memicu gejala tersebut.

Manajemen yang berhasil dari FND hanya dapat terjadi ketika komunikasi efektif ada antara pasien dan dokter.

Penjelasan yang jelas tentang diagnosis dan pendidikan penting untuk menerima perawatan yang benar. Pada skala yang lebih besar, organisasi internasional seperti "FND Hope" menyediakan kesadaran, mendanai penelitian untuk FND untuk menemukan obat yang potensial, dan yang terpenting membela mereka yang hidupnya berubah karena FND.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: nationaltoday.com

Tags

Terkini

Terpopuler