Konflik Memanas, Perbedaan Jumlah Korban Serangan Mariupol hingga Dugaan Tindakan Keji dari Rusia ke Ukraina

12 April 2022, 20:00 WIB
Puluhan Ribu Nyawa Melayang di Mariupol hingga Proses Evakuasi pun Diperlambat Pasukan Rusia /Instagram.com/zelenskiy_official

KABARMEGAPOLITAN.com – Ukraina mengumumkan adanya kemungkinan puluhan ribu orang telah tewas dalam serangan Rusia di Mariupol dan menuduh negara itu melakukan penyiksaan terhadap warga sipil.

“Mariupol telah dihancurkan, ada puluhan ribu orang tewas. Meskipun demikian, Rusia tidak menghentikan serangan mereka,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dikutip KABARMEGAPOLITAN.com melalui Reuters pada Selasa, 12 April 2022.

Jika benar demikian, angka tersebut menjadi jumlah kematian terbesar yang dilaporkan di wilayah Ukraina, ketika kota-kota dan desa-desa dibombardir tanpa henti serta mayat-mayat tergeletak di jalanan.

Baca Juga: Ramadhan Creative Bazaar, Upaya Kabupaten Tangerang Bangkitkan Pelaku Umkm di Tengah Pandemi

Sementara itu, Kepala Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin, yang didukung oleh Rusia mengatakan adanya kemungkinan lebih dari 5.000 orang telah tewas di Mariupol. Pasukan Ukraina disuruh bertanggung jawab atas kematian tersebut.

Petro Andryuschenko, pembantu walikota Mariupol, menyatakan adanya penurunan jumlah warga yang meninggalkan kota Mariupol. Hal itu lantaran pasukan Rusia telah memperlambat pengecekan sebelum keberangkatan.

Menurutnya, sekitar 10.000 orang sedang menunggu pemeriksaan oleh pasukan Rusia. Bahkan Rusia melarang personil militer untuk pergi dengan pengungsi sipil.

Baca Juga: Babak Belur Dianiaya, Politikus PSI Minta Pelaku Penyerangan Ade Armando Ditangkap dan Diseret

Delegasi hak asasi manusia Ukraina, Lyudmyla Denisova, mengatakan sebanyak 33.000 penduduk Mariupol telah dideportasi ke Rusia atau wilayah yang dikuasai oleh kelompok separatis yang didukung mereka.

Namun, Rusia mengklaim bahwa mereka telah “mengevakuasi” 723.000 orang dari Ukraina pasca dimulainya invasi pada 24 Februari 2022 silam. Mereka juga membantah telah menyerang warga sipil.

“Para saksi melaporkan bahwa pasukan penjaga nasional Rusia dan kelompok ‘Kadyrovite’ (Chechnya) melakukan penangkapan ilegal, menyiksa tahanan, dan mengeksekusi mereka karena bersikap pro-Ukraina,” ujar Denisova.

Akan tetapi belum ada tanggapan dari Pemerintah Rusia terhadap tuduhan penyiksaan tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta Pertandingan Real Madrid vs Chelsea di Liga Champions Babak Perempat Final

Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Geraschenko, mengatakan bahwa “orang-orang Ukraina yang dideportasi” itu disimpan di sanatoria dan kamp liburan yang dijaga ketat.

“Orang-orang ini tidak diizinkan untuk bergerak bebas atau memiliki akses gratis ke platform komunikasi untuk menghubungi kerabat mereka di Ukraina,” tuturnya.

Sementara itu, pasukan Rusia sedang berkumpul untuk serangan baru di wilayah timur termasuk Mariupol, tempat orang-orang yang tidak punya pasokan air, makanan, dan energi selama berminggu-minggu.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler