Shanghai Alami Amukan Covid 19, Pemerintah Gunakan Obat Herbal untuk Meredam Kasus

7 April 2022, 15:55 WIB
Shanghai gunakan obat herbal untuk meredam kasus Covid 19 yang melonjak akibat varian Omicron /moerschy/pixabay

KABARMEGAPOLITAN.com – Pada 5 April 2022, Shanghai masih alami kasus infeksi Covid 19 yang melonjak sehingga kota tersebut masih berada dibawah status lockdown yang diperpanjang.

Shanghai, China melaporkan bahwa kasus Covid 19 akibat varian Omicron melonjak sampai dibatas 17.000 infeksi baru pada 5 April.

Dalam angka tersebut terdapat 311 kasus Covid 19 bergejala diantara populasi Shanghai lebih dari 26 juta jiwa.

Untuk meredam kasus, Shanghai mendistribusikan jutaan kotak obat tradisional Tiongkok (TCM) kepada penduduk.

Obat tradisional seperti produk herbal dan kapsul flu yang diedarkan ibu kota komersial China itu dikatakan dapat mengobati Covid 19 dan mengendalikan wabah virus terbesarnya.

"Menghadapi varian Omicron yang sangat menular, kita harus menggunakan pengobatan TCM sesegera mungkin," kata Fang Min, presiden Rumah Sakit Shuguang kota.

Baca Juga: Waspada! Singapura Laporkan dalam Waktu 5 Bulan Kasus Infeksi Ulang Covid 19 Capai Angka Lebih dari 8.800

"Untuk masyarakat umum, termasuk kelompok berisiko tinggi, mengambil pengobatan TCM ketika epidemi parah memiliki efek pencegahan yang baik," katanya dalam jumpa pers pada hari Selasa,

Fang menambahkan bahwa pengobatan tersebut telah dibagikan kepada lebih dari 21 juta orang.

Beberapa penduduk mengatakan bahwa mereka telah menerima kotak obat flu yang dijual bebas Lianhua Qingwen dari komite lingkungan dalam beberapa pekan terakhir.

Orang yang tertular Covid 19 mengatakan mereka mendapat obat TCM yang dilarutkan dalam air panas.

Sekitar 98 persen pasien Covid 19 di Shanghai akan menjalani pengobatan TCM.

“Tim pekerja TCM telah menyebar ke rumah sakit dan tempat karantina yang ditunjuk sejak wabah terbaru dimulai pada Maret,” kata Fang.

Otoritas kesehatan China telah merekomendasikan beberapa obat dan bahan TCM, seperti Lianhua Qingwen, untuk digunakan oleh pasien Covid 19.

Penggunaan obat tradisional itu dibatasi di luar negeri karena masih kurangnya data klinis yang dapat diandalkan.

Singapura, yang memiliki populasi etnis Tionghoa yang besar, mengatakan pada November bahwa tidak ada bukti ilmiah dari uji klinis acak bahwa produk herbal apa pun, termasuk Lianhua Qingwen, dapat digunakan untuk mencegah atau mengobati Covid 19.

Mereka menyarankan penggunaan semua produk herbal yang diformulasikan untuk pilek dan flu biasa hanya untuk mengatasi gejala seperti sakit kepala, pilek atau hidung tersumbat, sakit tenggorokan dan batuk.

Baca Juga: Ini Tanggapan Agensi Soal Isu Kencan Ahn Hyo Seop dan Park Ji Hyun

Pada tahun 2020, regulator AS, Food and Drugs Administration, memperingatkan vendor Lianhua Qingwen untuk berhenti menjualnya sebagai pengobatan Covid 19.

“Pejabat di distrik Shanghai Hongkou telah mendistribusikan 722.000 kotak kapsul Lianhua Qingwen yang  bertujuan untuk memberikan semua penduduk obat-obatan pencegahan TCM seperti jamu dan kantong teh,” kata Shanghai Daily.

Shijiazhuang Yiling Pharmaceutical, pembuat Lianhua Qingwen, mengatakan uji klinis tahun 2020 menunjukkan bahwa obat herbal bersama dengan terapi konvensional, dapat meredakan gejala Covid 19 seperti demam dan batuk.

China menyetujui beberapa perawatan termasuk obat berbasis antibodi Pfizer Inc's Paxlovid dan Brii Biosciences Ltd untuk mengobati pasien Covid 19, tetapi tidak jelas seberapa luas penggunaannya.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler