KABARMEGAPOLITAN.com - Tawaran Elon Musk untuk membeli Twitter senilai 44 miliar USD akhirnya mencapai kesepakatan pada Senin, 25 April 2022.
Elon Musk mengatakan bahwa akan ada beberapa rencana yang hendak dilakukannya terhadap platform media sosial tersebut.
Kedepannya, Musk hendak menjadikan Twitter sebagai platform media sosial yang mampu memberikan kebebasan berbicara lebih bagi para penggunanya.
Mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang ditangguhkan secara permanen dari Twitter tahun lalu karena perannya dalam kerusuhan 6 Januari di Capitol, kemungkinan besar akan diizinkan kembali ke platform tersebut setelah Twitter diambil alih oleh Musk.
Baca Juga: Diproduksi 60 Tahun Lalu, Bungkusan Kentang Goreng McDonald’s Ditemukan Masih Utuh dan Tidak Berbau
Namun, dalam wawancara bersama Fox News, Trump mengatakan bahwa ia tidak akan pernah kembali ke Twitter meskipun platform media sosial tersebut telah mendapatkan pemilik barunya yaitu Elon Musk.
Musk menyampaikan bahwa ia ingin ada beberapa perubahan pada Twitter agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Miliarder itu sedang mempertimbangkan untuk mengaudit tombol edit di Twitter, dan menghilangkan ‘retweet’.
Musk juga mengatakan bahwa ia ingin membuat algoritma Twitter tersedia bagi umum secara online, untuk mengatasi kekhawatiran beberapa pengguna yang mengklaim tweet tertentu dipromosikan atau diturunkan secara tidak adil.
“Saya juga ingin membuat Twitter menjadi lebih baik dari sebelumnya, meningkatkan kualitasnya dengan fitur-fitur baru, membuat algoritma open source untuk meningkatkan kepercayaan, mengalahkan bot spam, dan mengautentifikasi semua manusia,” kata Musk dilansir dari New York Post.
Selain itu, Musk juga menyampaikan bahwa ia sedang memikirkan perubahan yang dinilai lebih aneh termasuk mengubah markas besar Twitter di San Fransisco menjadi tempat penampungan bagi para tunawisma.
Musk pun berencana untuk mengubah nama Twitter menjadi ‘Titter’.
Baca Juga: Tanda-tanda Anda Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Ada Rasa Ketenangan dalam Beribadah
Ia ingin menghilangkan huruf ‘w’ dari nama platform media sosial tersebut.
“Saya serius dengan yang satu ini,” kata miliarder tersebut yang hendak mengubah nama Twitter.
Sementara itu, CEO Twitter, Parag Agrawal mengatakan kepada para karyawan bahwa sejauh ini tidak ada rencana PHK bagi mereka, dan Musk akan bergabung dengan para staf Twitter untuk sesi tanya jawab di kemudian hari.***