Network
Konflik bermula ketika Domu, anak pertama keluarga ini yang memiliki karier cemerlang, berencana untuk melamar gadis pujaannya yang berasal dari suku lain.
Tradisi dan ekspektasi keluarga menjadi hambatan besar.
Di sisi lain, Gabe, anak ketiga, merupakan seorang pelawak, profesi yang tidak disetujui oleh ayahnya.
Sedangkan Sahat, sang bungsu, menjalani pekerjaan sebagai perawat bagi seorang lansia yang hidup sebatang kara.
Baca Juga: Agenda Rutin, Pertamina Fuel Terminal Ternate Lepas Anak Penyu di Pantai Kastela
Pak Domu dan Mak Domu kemudian memutuskan untuk menggelar acara adat yang tak terduga, dengan harapan bisa mendatangkan ketiga anak mereka pulang ke rumah.
Dalam perjalanan ceritanya, film ini menggali hubungan antara orangtua dan anak, serta mengeksplorasi nilai-nilai budaya suku Batak.
Film Ngeri-Ngeri Sedap bukan hanya sekadar film biasa.
Selain mengangkat kisah keresahan anak muda suku Batak, film ini juga mengajak penontonnya merenungkan dinamika rumah tangga dan hubungan antara orangtua dan anak.
Baca Juga: Ini Ciri-ciri Bos Toxic di Tempat Kerja yang Sering Kita Temui
