KABARMEGAPOLITAN.COM - Fedi Nuril terus menyuarakan kritikannya kepada rezim yang berkuasa saat ini, terlebih setelah putusan Mahkamah Konstitusi pada, 22 April 2024.
Fedi Nuril tampak kesal karena MK menyatakan tidak ada nepotisme yang dilakukan oleh Presiden Jokowi pada Pilpres 2024.
Maka dari itu, Fedi Nuril mengatakan, ia akan melawan semua Calon Presiden yang diajukan Jokowi di masa selanjutnya, terlebih jika nanti berasal dari keturunannya.
Baca Juga: Pengamat Politik: 01 dan 03 Haram Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Tampak menyindir, ia mengatakan dalam cuitannya, 24 April 2024 bahwa ingin menjadi seperti putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep yang bisa langsung menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Saya maunya langsung jadi ketua umum partai seperti Mas Kaesang, Mas. Tolong kasih tahu caranya dan kalau bisa jangan hanya dugaan saja, cuitnya.
Unggahannya tersebut ditanggapi oleh salah satu kader PSI, Dedy Nur Palakka. Ia mengatakan proses tersebut dimulai dari pendaftaran terlebih dahulu sebagai kader. Semua proses harus dimulai dari bawah, mulai dari jadi pengurus di ranting.
Dedy mengungkapkan, tidak mudah menjadi seorang pengurus partai sehingga perlu belajar dari dasar dulu untuk menguji teori-teori yang ada.
"Pertama daftarkan diri anda sebagai kader partai dulu, dari sana proses itu di mulai. Mungkin mulai dari level paling bawah seperti menjadi pengurus ranting, atau kalau ada anak ranting dulu. Uji teori-teori politik anda di sana, dan lihat betapa tidak mudahnya mengurus satu kepala yang bebas," ujar Dedy.
Lalu, Fedi Nuril menimpalinya dengan cuitan, memang setiap hal harus dimulai dari bawah, jika seseorang ingin langsung sampai dipuncak seperti Ketua Umum sebuah partai maka harus menjadi anak Bupati, Wali Kota, Gubernur, dan atau Presiden terlebih dahulu.
Maka kata Fedi, jika suatu saat nanti ia akan terjun ke dunia politik, ia akan memulainya dari yang paling bawah terlebih dahulu supaya memiliki kesiapan mental dan teori, tidak seperti yang dilakukan Kaesang Pangarep yang menggunakan ujug-ujud menjadi Ketua Umum partai.***