Alumni UNEJ Nyatakan Keprihatinan, Serukan Pertobatan Penyelenggara Negara

- 5 Februari 2024, 07:27 WIB
Sudirman Said (memegang mic) dalam acara bedah buku dan pernyataan sikap Forum Alumni UNEJ untuk perubahan
Sudirman Said (memegang mic) dalam acara bedah buku dan pernyataan sikap Forum Alumni UNEJ untuk perubahan /Fauzan

KABARMEGAPOLITAN.COM - Gelombang keprihatinan dari kalangan kampus belum lama ini mengemuka dalam penyataan sikap dan aksi mimbar akademik. Hal ini kemudian menarik perhatian dan solidaritas dari berbagai kalangan diantaranya sekelompok profesional alumni Universitas Jember (UNEJ) yang menamakan dirinya ’Forum Alumni UNEJ Untuk Perubahan’.

Sekitar lima puluh orang alumni kampus tersebut berkumpul di Bellevue Art Space, Cinere, Depok, Jawa Barat untuk mengeluarkan seruan moral agar para penyelenggara negara melakukan pertobatan moral dan kembali menghayati dan memanifestasikan nilai-nilai keadilan dalam Pancasila.

”Kondisi bangsa kita saat ini sedang pada momen memprihatinkan. Para elit politik tak mengindahkan etika bernegara,” ujar Bambang Asrini, Koordinator Acara yang sehari-hari bekerja sebagai kurator seni rupa.

Menurut Bambang, terdapat potensi pelanggaran konsitusi yang serius dengan fenomena keberpihakan penyelenggara negara dalam proses Pemilu, dimana hal tersebut menciderai harapan publik agar kontestasi demokrasi dapat berlangsung secara jujur dan adil.

 Baca Juga: Gelar Kegiataan Keagamaan, Ida Fauziyah: Saya Bangga pada Pekerja Migran RI di Singapura ini

Hal tersebut dinilai sebagai pengabaian atas hak asasi manusia dan kesejahteraan umum yang diamanatkan UUD 1945 serta pengingkaran atas etika sebagai pedoman kepantasan bertindak.

”Dengan mengandalkan hati nurani dan kewarasan berpikir dan bersikap, kami menyerukan sebuah gerakan pemurnian nasional sekaligus pertobatan penyelenggara negara,” tegasnya.

Pernyataan sikap alumni UNEJ itu diikuti dengan bedah buku ’Bergerak dengan Kewajaran’ karya mantan aktivis anti korupsi yang pernah menjabat Menteri ESDM, Sudirman Said. Bedah buku itu menghadirkan pembicara Arifi Saiman (diplomat/ mantan Konjen RI di New York), Satrio Budi Adi (dosen Administrasi Publik, Universitas Indonesia) dan Bambang Asrini (kurator seni rupa) dengan moderator Ratna Mulya Madurani (praktisi hukum).

Arifi Saiman dalam paparannya menyatakan bahwa isi buku tersebut relevan untuk didiskusikan dalam situasi kebangsaan saat ini. Dalam buku tersebut, Sudirman Said mengagas sebuah ekosistem integritas dimana masyarakat yang hidup dalam lingkungan tersebut akan merasa malu hati apabila melakukan tindakan-tindakan yang tidak wajar atau melanggar etika.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah