Network
KABARMEGAPOLITAN.com - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, memberikan pandangannya bahwa Yenny Wahid adalah alternatif calon wakil presiden (cawapres) yang mewakili Nahdlatul Ulama (NU) dan tokoh perempuan.
Menurutnya, Yenny Wahid adalah politisi perempuan dengan garis keturunan langsung dari pendiri NU, sehingga dapat mendapatkan dukungan suara dari kaum Nahdliyin, terutama kalangan NU kultural.
Ujang Komarudin menyebut Yenny Wahid sebagai sosok cawapres yang paling rasional dan berpotensi maju dalam Pemilihan Presiden 2024.
Yenny Wahid dapat memperkuat pasangannya, terutama dalam isu-isu sosial dan keagamaan.
Baca Juga: Pemilu 2024: Duel Generasi Milenial vs Generasi X dalam Politik
Sebagai representasi Nahdliyin, terutama dalam isu agama, Yenny Wahid dapat memperkuat pasangannya, karena NU dikenal sebagai organisasi Islam yang moderat dan mengedepankan keindonesiaan dan kebangsaan.
Selain itu, Yenny Wahid juga dianggap dapat memperkuat pasangannya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ini merupakan dua provinsi dengan jumlah suara terbanyak setelah Jawa Barat dan Banten. Keduanya merupakan basis NU atau Islam tradisional.
Menurut Ujang, Yenny Wahid memiliki keuntungan sebagai tokoh independen yang tidak berafiliasi dengan partai politik manapun.
