Penanganan Covid-19 Dinilai Belum Efektif, Jumlah Posko PPKM Mikro di 11 Kabupaten Kota Masih Rendah

- 16 Juni 2021, 09:34 WIB
Ilustrasi - Pemprov DKI Perpanjang PPKM Mikro Usai Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19.
Ilustrasi - Pemprov DKI Perpanjang PPKM Mikro Usai Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19. /ANTARA/M Risyal Hidayat

KABARMEGAPOLITAN.COM - Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan penanganan penyebaran virus Covid-19 belum efektif hingga tingkat desa/kelurahan.

Hal ini merupakan hasil dari evaluasi  pembentukan Pos komando (posko), kenaikan kasus dan keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed of ratio (BOR) pada 15 kabupaten/kota dengan kenaikan kasus tertinggi.

Hasilnya,masih ada 11 Kabupaten/kota yang pembentukan poskonya masih rendah dibawah 50 persen.

"Hal ini menjadi pembelajaran bagi kita bersama. Masih sedikitnya pembentukan posko pada 11 kabupaten/kota, menunjukkan absennya penanganan efektif hingga tingkat terkecil, yaitu desa/kelurahan," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito di Graha BNPB, Selasa 15 Juni 2021.

Baca Juga: Jelang Olimpiade, Jepang Kampanyekan Vaksinasi Menyasar Anak Muda Tokyo

Sedangkan dari 4 kabupaten/kota yang membentuk posko cukup banyak, berkisar diantara 60 - 80 persen posko terbentuk  ternyata juga diikuti kasus yang tinggi.

Wiku mengambil contoh di daerah di Grobogan, Jawa Tengah yang mengalami kenaikan kasus hingga 2.803 persen.

Di Grobogan, tingkat keterisian mencapai BOR 93,65% dan posko terbentuk sudah sebesar 70% atau terbentuk di 180 kelurahan dari total 257 kelurahan yang ada.

"Hal ini menegaskan bahwa meskipun posko sudah terbentuk, tetapi fungsi-fungsi posko tidak dijalankan dengan baik, maka tidak akan membantu memperbaiki penanganan di wilayah tersebut," tegas Wiku.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x