Tidak Mau Jadi Korban Peretasan Akun Media Sosial? Ini Saran Pakar Siber

- 9 Juni 2021, 12:14 WIB
Ilustrasi peretasan.
Ilustrasi peretasan. /Sumber: Freepik / Rawpixel-com/

KABARMEGAPOLITAN.COM- Sering sekali terjadi peretasan akun media sosial oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga sering disalah gunakan oleh oknum tersebut.

Salah satu cara yang aman untuk melindungi akun pengguna media sosial adalah dengan verifikasi dua langkah, hal tersebut disampaikan oleh pakar keamanan siber dari CISSReC Doktor Pratama Persadha.

Tujuannya melakukan verifikasi dua langkah serta mematikan layanan pihak ketiga pada akun medsos yaitu guna mencegah peretasan data pribadi.

"Perihal keamanan siber ini sama sekali belum ada edukasi ke bawah," kata Pratama Persadha melalui percakapan WhatsApp (WA) kepada ANTARA di Semarang, Rabu pagi, dalam rangka Hari Media Sosial di tengah pandemi COVID-19, tepatnya jatuh pada tanggal 10 Juni 2021.

Baca Juga: Tak Mau Tanggapi Isu Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Saya Juga Harus Tahu Diri

Sebelumnya Pratama Persada adalah Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC ini mengemukakan bahwa wabah yang melanda tanah air sejak Maret 2020 telah mendorong masyarakat untuk melek teknologi. Namun, sayangnya masih minus edukasi tentang sisi keamanannya.

Misalnya saja saat menggunakan WhatsApp dan media sosial lainnya, disarankan oleh Pratama agar pengguna medsos sebisa mungkin semua akunnya sudah ditambahkan verifikasi dua langkah agar tidak mudah diretas atau diambil pihak lain.

Selanjutnya dia juga menjelaskan cara mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah di WhatsApp, yakni pilih ikon tiga titik di pojok kanan atas aplikasi WA, kemudian pilih menu Settings, masuk ke pengaturan Account, pilih two step verification, bikin personal identification number (PIN) 6 digit angka, lalu masukkan juga alamat surel (email).

Pratama yang pernah menjadi pejabat di Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), kini menjadi BSSN mengutarakan bahwa tingkat keamanan memang bergantung pada dua pihak, pihak penyedia platform dan pihak user.

Baca Juga: PDIP Apresiasi Megawati Terima Gelar Profesor Kehormatan Universitas Pertahanan

Oleh karena itu, lanjut dia, dari sisi media sosial sebenarnya akan sangat aman bila sudah dilakukan verifikasi dua langkah. Namun, dari sisi platform video conference sempat banyak keluhan, seperti zoom yang mudah diretas.

"Seiring dengan berjalannya waktu, beberapa kelemahan sudah berusaha ditutup," kata Pratama yang juga dosen pascasarjana pada Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).***

 
 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x