KABARMEGAPOLITAN.COM - Satgas Penanganan Covid-19 melalui juru bicaranya Prof Wiku Adisasmito meminta semua pemerintah daerah mengantisipasi perkembangan peta zonasi risiko jelang libur lebaran Idul Fitri.
Prof Wiku menyampaikan, perkembanganminggu ini, zona merah meningkat dari 6 menjadi 19 kabupaten/kota atau naik lebih dari 200 persen, zona oranye bertambah dari 322 menjadi 340 kabupaten/kota dan zona kuning menurun dari 177 menjadi 146 kabupaten/kota dan pada zona hijau tidak ada kasus baru tetap 8 kabupaten/kota serta tidak terdampak tetap 1 kabupaten/kota.
"Seharusnya zona merah dan oranye selalu kita upaya agar jumlahnya dapat turun," katanya saat menyampaikan perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa 27 April 2021.
Baca Juga: Ngeri! Korea Utara Tengah Uji Coba Rudal Balistik yang Diluncurkan oleh Kapal Selam
Peningkatan zona merah ini dikarena ada 14 kabupaten/kota yang berpindah dari zona oranye. Kabupaten/kota tersebut tersebar di provinsi Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bali dan Kalimantan Selatan.
Pada zona oranye dikontribusikan karena ada 53 kabupaten/kota yang berpindah dari zona kuning. Dan kabupaten/kotanya didominasi dari Sumatera Utara (12), Aceh (8), Sulawesi Tenggara (6).
Untuk itu, seluruh gubernur, maupun bupati/walikota diminta segera melakukan pembentukan dan mengoptimalkan posko Covid-19 dalam mengantisipasi tradisi mudik.
"Tanpa adanya posko, sulit untuk daerah mengantisipasi potensi lonjakan kasus dalam periode Idul Fitri," pungkasnya.