3 Fakta Seputar Nikotin, Senyawa Kimia yang Dapat Menimbulkan Efek Ketergantungan

- 7 Juni 2022, 22:03 WIB
Ilustrasi nikotin pada rokok
Ilustrasi nikotin pada rokok /Pixabay

Baca Juga: Tips Jitu Diterima Kerja di BUMN, Pertamina, Garuda, dan Perusahaan Besar Lainnya, Wajib Tahu Sebelum Melamar

Senyawa kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya (harmful and potentially harmful chemicals atau HPHC) yang berisiko terhadap kesehatan baru terbentuk saat rokok dibakar. Pembakaran inilah yang menghasilkan asap yang mengandung senyawa-senyawa kimia tersebut.

Senyawa-senyawa HPHC tersebut bersifat toksik yang berpotensi menimbulkan penyakit berbahaya pada perokok, termasuk dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker yang memicu penyakit jantung. Senyawa HPHC tersebut antara lain asetaldehid, akrolein, benzene, karbon monoksida, formaldehid, dan nitrosamine specific tobacco. Namun, nikotin bukan merupakan salah satu di antaranya.

“WHO merekomendasikan ada sembilan jenis senyawa kimia yang diperkirakan berpotensi menimbulkan penyakit pada perokok dan perlu untuk mendapat kajian lebih lanjut,” terang Shoim.

3. Perbedaan Nikotin vs TAR

Baca Juga: Waduh Kim Donghyun AB6IX Kepergok Pacaran di Depan Umum, Meski Patah Hati Fans Tetap Dukung Hubungannya

Pada saat merokok, perokok melakukan proses pembakaran tembakau dengan suhu lebih dari 600 derajat Celsius untuk bisa menikmati nikotin yang terdapat pada rokok.

Proses pembakaran di suhu tinggi tersebut rokok menghasilkan asap yang didalamnya juga terdapat TAR. Asap dan TAR tersebut ikut terhirup sampai masuk ke dalam paru-paru.

Asap rokok tersusun oleh senyawa-senyawa kimia dalam bentuk partikulat dan gas. TAR adalah total partikulat minus air dan nikotin. Di dalam TAR terdapat senyawa HPHC, khususnya senyawa karsinogen dan senyawa-senyawa yang memengaruhi jantung.

Baca Juga: Daftar Model Iklan Terpopuler Bulan Juni 2022, BTS di Urutan Ketiga Setelah IU dan Son Heung Min

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah