Wow! Sejak Orok, Kelelawar Sudah Mengenal Kecepatan Suara

- 19 Mei 2021, 13:38 WIB
Ilustrasi Kelelawar
Ilustrasi Kelelawar /

KABARMEGAPOLITAN.com – Sebuah penelitian baru Universitas Tel Aviv telah mengungkapkan bahwa kelelawar mengetahui kecepatan suara sejak orok atau sejak mereka lahir.

Untuk membuktikan hal ini, para peneliti memelihara kelelawar sejak lahir di lingkungan yang diperkaya helium di mana kecepatan suaranya lebih tinggi dari biasanya.

Mereka menemukan bahwa tidak seperti manusia, yang memetakan dunia dalam satuan jarak, kelelawar memetakan dunia dalam satuan waktu.

Baca Juga: Trans TV Hari Ini 19 Mei 2021 Hadirkan Film Three Kingdoms, No Risk No Gain, Ada Brownis Juga Gan! 

Artinya, kelelawar memandang serangga berada pada jarak sembilan milidetik, dan bukan satu setengah meter, seperti yang diperkirakan hingga saat ini.

Studi ini dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.

Untuk menentukan di mana benda-benda dalam suatu ruang, kelelawar menggunakan sonar, mereka menghasilkan gelombang suara yang mengenai benda dan dipantulkan kembali ke kelelawar.

Baca Juga: Server Indonesia! Ayo Klaim Sebelum Habis Kode Redeem FF Terbaru 19 Mei 2021  

Kelelawar dapat memperkirakan posisi benda berdasarkan waktu yang berlalu antara saat gelombang suara dihasilkan dan saat ia dikembalikan ke kelelawar.

Perhitungan ini bergantung pada kecepatan suara, yang dapat bervariasi dalam kondisi lingkungan yang berbeda, seperti komposisi udara atau suhu.

Misalnya, ada perbedaan hampir 10% antara kecepatan suara pada puncak musim panas, saat udara panas dan gelombang suara menyebar lebih cepat, dan musim dingin.

Baca Juga: PPPK 2021 dibuka Akhir Mei, Berikut Panduan Pendaftarannya 

Sejak penemuan sonar pada kelelawar 80 tahun yang lalu, para peneliti telah mencoba untuk mencari tahu apakah kelelawar memperoleh kemampuan untuk mengukur kecepatan suara selama hidup mereka atau dilahirkan dengan indra bawaan yang konstan.

Sekarang, para peneliti yang dipimpin oleh Prof. Yossi Yovel, kepala Sekolah Ilmu Saraf Sagol dan anggota fakultas Sekolah Zoologi di Fakultas Ilmu Hayati dan mantan mahasiswa doktoralnya Dr. Eran Amichai telah berhasil menjawab pertanyaan ini.

Para peneliti melakukan percobaan di mana mereka dapat memanipulasi kecepatan suara.

Baca Juga: 1.500 Unit Rumah KPR Subsidi Untuk PNS Papua Barat Siap Dibangun

Mereka memperkaya komposisi udara dengan helium untuk meningkatkan kecepatan suara, dan dalam kondisi tersebut anak kelelawar dibesarkan sejak lahir, serta kelelawar dewasa.

Baik kelelawar dewasa maupun anak kelelawar tidak dapat menyesuaikan dengan kecepatan suara yang baru dan secara konsisten mendarat di depan target, menunjukkan bahwa mereka menganggap target lebih dekat.

Para peneliti menyimpulkan bahwa laju kecepatan suara pada kelelawar adalah bawaan dan mereka memiliki perasaan yang konstan.

Baca Juga: KSPI Serukan Biden Minta Hentikan Agresi Militer Israel Ke Palestina

Kesimpulan menarik lainnya dari penelitian ini adalah bahwa kelelawar tidak benar-benar menghitung jarak ke target berdasarkan kecepatan suara.

Karena mereka tidak menyesuaikan kecepatan suara yang dikodekan di otak mereka, tampaknya mereka juga tidak menerjemahkan waktu yang dibutuhkan gelombang suara untuk kembali ke satuan jarak.

Oleh karena itu, persepsi spasial mereka sebenarnya didasarkan pada pengukuran waktu dan bukan jarak.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Program Vaksinasi dan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

"Yang paling membuat saya bersemangat tentang penelitian ini adalah kami dapat menjawab pertanyaan yang sangat mendasar. Kami menemukan bahwa sebenarnya kelelawar tidak mengukur jarak, melainkan waktu, untuk menyesuaikan diri di luar angkasa," kata Prof. Yossi Yovel dikutip kabarmegapolitan.com dari Science Daily.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: ScienceDaily


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah