Yuk, Kirim Doa untuk Kedua Orang Tua Kamu, Begini Bacaannya, Sob

10 Februari 2023, 07:10 WIB
ilustrasi.berdoa /

KABARMEGAPOLITAN.com – Agama Islam memotivasi kita sebagai anak untuk mendoakan kedua orang tua, memohonkan ampun untuk mereka dan memintakan rahmat Allah untuk keduanya.

Doa untuk kedua orang tua sangat bermanfaat.

Baik itu saat mereka masih hidup maupun setelah mereka meninggal dunia.

Doa yang kita panjatkan ini kelak akan membuat kedua orang tua diangkat derajatnya di sisi Allah SWT.

Allah mewasiatkan orang tua untuk berbuat baik kepada anak-anaknya, sebagaimana Allah mewasiatkan anak-anak untuk berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya.

Dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan doa dan manfaat doa untuk kedua orang tua teramat banyak, diantaranya:

Baca Juga: Saksi Urban Legend di Surabaya, Mulai dari Tukang Nasi Goreng hingga Sopir Angkot

Firman Allah ta’ala:

 

وَٱخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحۡمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرٗا

 

“ Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS Al-Isra’ ; 24)

Sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam:

 

إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاثة: إلا من صدقةٍ جارية، أو علمٍ يُنتفع به، أو ولدٍ صالح يدعو له

 

“Jika seorang manusia wafat, maka semua amalannya akan terputus kecuali tiga perkara ; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat (bagi oranglain), dan doa anaknya yang shalih untuknya” (HR Muslim : 1631).

Baca Juga: Urban Legend! 3 Sungai Angker di Nusantara, Salah Satunya Terkenal dengan Hantu Banyu

Juga sabda Beliau sallallahu alaihi wa sallam dalam hadist yang lain:

 

إن الرجل لترفع درجته في الجنة فيقول ؛ أنى هذا ؟ , فيقال : باستغفار ولدك لك

 

“Sesungguhnya ada seseorang yang diangkat derajatnya di surga, lalu ia berkata keheranan ; Kenapa (derajat saya diangkat) ?, maka dikatakan kepadanya : “Dengan sebab doa istighfarnya anakmu”. HR Ibnu Majah (3660)

Dan masih banyak dalil-dalil yang lain yang mengarahkan kita untuk mendoakan orang tua sebagai bentuk bakti kepada keduanya.

Namun perlu dicatat, pada permasalahan mendoakan ampunan untuk orang tua setelah wafat mereka, ini hanya berlaku bagi orang tua yang wafat dalam keadaan beriman, adapun yang wafat dalam kondisi kufur/ tidak beriman, kita dilarang untuk mendoakan mereka, sebagaimana firman Allah ta’ala:

 

مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَن يَسۡتَغۡفِرُواْ لِلۡمُشۡرِكِينَ وَلَوۡ كَانُوٓاْ أُوْلِي قُرۡبَىٰ مِنۢ بَعۡدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمۡ أَنَّهُمۡ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَحِيمِ

 

“Tidaklah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah para kerabatnya, sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam” (At-taubah : 113).

Baca Juga: LEAK! Kisah Urban Legend dari Bali

Imam al-Nawawi rohimahullah mengatakan:

 

الصلاة على الكافر والدعاء له بالمغفرة : حرام بنص القرآن والإجماع) المجموع ( 5 / 119

 

“Mendoakan seorang yang kufur dan memintakan ampun untuknya hukumnya haram sebagaimana nash al-Quran dan konsensus ulama”. Al-Majmu’ 5/119

 

Adapun seseorang yang mempunyai orang tua yang ternyata tidak beriman, dan keduanya masih hidup, boleh bagi anaknya untuk mendoakan agar keduanya mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah ta’ala, sebagaimana perkataan Imam al-Qurtuby rohimahullah berikut:

 

وقد قال كثير من العلماء : لا بأس أن يدعوَ الرجل لأبويه الكافرين ويستغفر لهما ما داما حيَّيْن ، فأما من مات : فقد انقطع عنه الرجاء فلا يُدعى له .

 

تفسير القرطبي  8 / 274

 

“Banyak ulama berpendapat bahwa boleh bagi seorang mendoakan kedua orang tuanya yang kafir agar mendapatkan ampunan/maghfiroh selagi keduanya masih hidup, adapun ketika sudah meninggal, telah terputus harapan untuk mereka dan tidak boleh didoakan”. Tafsir al-Qurtubi 8/274

Baca Juga: Ingat Guys! Begini Etika Meminta Bantuan yang Tepat

Namun, maksud dari mendoakan rahmat dan ampunan kepada orang tua atau ortu yang kafir selagi masih hidup, maknanya bukanlah memohonkan ampunan atas dosa kesyirikan atau kekufuran yang dikerjakan oleh ortu.

Juga bukan maksudnya memintakan rahmat untuk mereka padahal mereka dalam kondisi kafir, karena orang kafir tidaklah dirahmati.

Maksud dari doa memohonkan rahmat dan maghfiroh tersebut adalah harapan terwujudnya sebab supaya mereka bisa diampuni dan dirahmati, yaitu mendoakan agar mereka bisa menerima islam dalam hati mereka.

Agar Allah juga melapangkan hati mereka untuk menerima islam, kemudian melafadzkan dua kalimat syahadat, begitu seperti penjelasan Syaikh Muhammad Solih al-Munajjid hafidzohullah.

Baca Juga: Bingung Menentukan Kado Ulang Tahun Pernikahan? Begini Caranya, Sob!

Bacaan Doa untuk Kedua Orang Tua

Ibu memang memiliki keutamaan melebihi ayah, karena ibulah yang mengandung 9 bulan atau lebih, ia yang bersusah payah melahirkan mempertaruhkan nyawa, bahkan ia yang berjuang keras menyusuinya sampai masa penyapihan.

Bahkan pendidikan awal seorang anak sampai ia baligh mayoritas dihabiskan bersama ibunya.

Oleh sebab itu maka islam menekankan keutamaan untuk ibu lebih banyak daripada keutamaan ayah, disebutkan dalam hadist Nabi sallallahu alaihi wa sallam berikut:

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ

 

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “kemudian siapa lagi?” beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” dia menjawab: “Kemudian ayahmu.” H.R Bukhari No: 5514

Namun, doa yang dikhususkan untuk ibu yang ma’tsur atau bersumber dari al-Quran maupun al-Hadist belum kami dapatkan, karena rata-rata doa untuk ibu itu digabung dengan doa untuk ayah, jadi disatukan doa tersebut untuk keduanya.

Ketika seseorang mendoakan orang tuanya, doanya sepaket untuk kebaikan mereka berdua, dan berikut beberapa doa yang bisa dipanjatkan yang bersumber dari dalil-dalil syari :

Baca Juga: GAMPANG BANGET! Begini Tips Menjadi Tetangga yang Baik 

1. رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ

 

Rabbanagfir lī wa liwālidayya wa lil-mu`minīna yauma yaqụmul-ḥisāb

“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”. Ibrahim:41

2. رَّبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ

 

Rabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt

 

“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Nuh: 28

 

3. رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ

Rabbi auzi’nī an asykura ni’matakallatī an’amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu

 

“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai”. Al-Ahqaf:15

 

4. رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا

 

Rabbir-ḥam-humā kamā rabbayānī ṣagīrā

“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. Al-Isra:24.***

 

Editor: Yuliansyah

Sumber: Bimbingan Islam

Tags

Terkini

Terpopuler