Inilah Penyebab Seseorang Menjadi LGBT, Pola Asuh Keluarga Bisa Jadi Faktor Terbesar

13 Mei 2022, 15:47 WIB
Ilustrasi simbol LGBT. /Pixabay/pikulkeaw_333/

KABARMEGAPOLITAN.com - Beberapa hari ini LGBT masih menjadi trending topik di twitter karena salah satu youtuber terkenal, Deddy Corbuzier, membuat konten podcast dengan mengundang bintang tamu pasangan gay.

Tentu saja topik mengenai LGBT selalu menarik perhatian banyak orang, karena sensitif dan masih tabu di negara kita, tidak heran Deddy Corbuzier mendapatkan banyak kritikan.

Ketika membahas tentang LGBT, kita juga pasti berpikir, apa sih yang menyebabkan seseorang mempunyai perilaku itu, kenapa mereka bisa menjadi bagian dari kaum tersebut?

Baca Juga: Tes IQ: Coba Jawab Soal Matematika Ini dan Buktikan Apakah Kamu Cerdas? Mudah, Tapi Banyak yang Masih Keliru

Melansir dari rsud.padangpanjang.go.id, 3 hal ini merupakan faktor atau penyebab seseorang menjadi bagian dari LGBT, yaitu:

1. Keluarga atau pola asuh

Keluarga selalu menjadi hal pertama bagi seorang anak dalam mempelajari karakter dan kebiasaan, salah satunya tentang pendidikan seksual.

Hal ini berupa ketertarikan pada lawan jenis, dan biasanya anak mempelajarinya secara tidak langsung.

Rata-rata anak perempuan akan lebih dekat dan sayang kepada ayahnya, dan begitu sebaliknya. Anak laki-laki akan lebih dekat dan sayang kepada ibunya.

Anak akan mempelajari ketertarikan ini secara tidak sadar. Tetapi ketika seorang anak perempuan menerima kekerasan dari sang ayah atau sebaliknya, terlepas apapun alasannya, ini akan memicu trauma bagi si anak.

Sehingga dampaknya anak perempuan akan membenci sosok ayahnya, dan yang ekstrem ia akan membenci semua yang berjenis kelamin sama dengan ayahnya.

Baca Juga: Akankah BTS Bubar Setelah Rilis Album 'Proof'? Kemungkinan Ini yang Buat ARMY Semakin Overtinking

Begitupun laki-laki, ia juga bisa membenci ibunya dan semua perempuan, karena beranggapan semua wanita sama dengan ibunya.

Inilah cikal bakal terbentuknya LGBT dari diri anak, faktor terbesarnya yaitu pola asuh keluarga.

2. Lingkungan atau pergaulan

Lingkungan dan pergaulan menjadi faktor yang dominan terkait berubahnya halauan seksual seseorang, mereka yang heteroseksual bisa berubah menjadi homoseksual.

Pada kasus ini, LGBT diibaratkan sebagai virus yang bisa menyerang siapa saja. Jika seseorang mempunyai sistem kekebalan tubuh yang rentan, maka ia akan terjangkit.

Baca Juga: Suzuki Mengundurkan Diri dari MotoGP Pada Akhir Musim 2022, Kenapa?

Lingkungan bisa mempengaruhi seseorang jika mereka tidak mempunyai pondasi yang kuat, dan pergaulan yang bebas bisa menjerumuskan mereka pada perilaku ini.

3. Genetik

LGBT memiliki sifat yang bisa menurun dari anggota keluarga sebelumnya, informasi ini didasarkan oleh penelitian.

Dalam dunia kesehatan, pada umumnya seorang laki-laki normal memiliki kromosom XY, sedangkan perempuan normal memiliki kromosom XX.

Akan tetapi dalam berbagai kasus ditemukan bahwa seseorang pria bisa saja memiliki kromosom XXY, yang artinya kelebihan satu kromosom.

Akibatnya lelaki tersebut memiliki perilaku yang mirip dengan perempuan.

Baca Juga: aespa Girl Group K-Pop Pertama yang Terpilih Sebagai ‘Next Generation Leader’ 2022 oleh Majalah TIME Amerika

Kasus ini sering diyakini oleh si pengidap LGBT bahwa ada sesuatu yang salah dalam dirinya, yakni ia telah terjebak dan terperangkap dalam tubuh yang salah.

Tak jarang hal tersebut membuat si pengidap LGBT akan melakukan operasi kelamin dan merubah total hidupnya.

Setelah diteliti lebih lanjut, faktor genetik hanya berlaku bagi transgender, karena untuk gay, lesbian, dan biseksual mereka normal secara kesehatan dan fisik, yang bermasalah adalah kejiwaan mereka.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: rsud.padangpanjang.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler