Setelah itu, Jumbo diekspor ke kebun binatang Jardin des Plantes di Prancis, Paris.
Dan sekali lagi, dia dipindahkan ke Kebun Binatang London pada tanggal 26 Juni.
Jumbo menjadi favorit kerumunan karena ukurannya, dan anak-anak akan naik di punggungnya, termasuk anak-anak Ratu Victoria.
Selama di London, dia berada di bawah pengawasan Matthew Scott (yang merilis otobiografi tahun 1885 yang menceritakan kehidupannya dengan Jumbo).
Baca Juga: Update Lowongan Kerja di Indomaret Group, Posisi SPV Location Indomaret Masih Kosong
Jumbo mematahkan kedua gadingnya, dan bahkan setelah tumbuh, dia menggosoknya ke batu-batu di kandangnya.
Pada tahun 1882, superintendent kebun binatang London, Abraham Bartlett, membuat berita utama dan memicu kontroversi luas ketika publik mendengar keputusannya yang diusulkan untuk menjual Jumbo kepada seorang pengusaha dan penampil Amerika dengan harga £2.000 (US $10.000).
Menurut Bartlett, keputusannya didasarkan pada agresi yang meningkat pada Jumbo dan potensinya untuk menimbulkan kerusakan publik.
Penjualan Jumbo menyebabkan kegemparan luas di kalangan penduduk London karena itu merupakan kerugian besar bagi kerajaan Inggris.