Network
KABARMEGAPOLITAN.com - Setiap tahun, di Cape May, New Jersey, terjadi pesta pembunuhan yang penuh dengan misteri, penyelesaian teka-teki, dan acara langsung yang menghidupkan kembali kisah Sherlock Holmes.
Selama Akhir Pekan Sherlock Holmes tahun ini, yang berlangsung dari 14–16 Oktober, penonton dapat merasakan sensasi menjadi bagian dari kisah detektif yang terkenal.
Acara ini, yang diselenggarakan oleh Mid-Atlantic Center for the Arts & Humanities (MAC), menjadi pusat perhatian selama musim semi dan musim gugur.
Sejak pertama kali dirilis, cerita Sherlock Holmes, yang ditulis oleh penulis Skotlandia Arthur Conan Doyle, telah menarik perhatian pembaca.
Namun, banyak orang tidak terbiasa dengan cerita kejahatan yang seru ketika Conan Doyle mulai menulis fiksi detektif pada akhir abad ke-19.
Baca Juga: Begini Jejak Sejarah Hari Musik Universal: Saatnya Merayakan Bahasa Universal Umat Manusia
Sebelum munculnya Sherlock Holmes, beberapa penulis seperti Edgar Allan Poe dan Émile Gaboriau telah menulis detektif yang populer, tetapi popularitasnya meningkat bersamaan dengan munculnya Holmes.
Dr. Joseph Bell, guru Doyle di Universitas Edinburgh yang memiliki kemampuan untuk mendiagnosis pasien dengan cara yang mirip dengan cara Holmes memecahkan kasus, sering dianggap sebagai inspirasi bagi Sherlock Holmes, detektif konsultan yang menggunakan pemikiran logis dan metode ilmiah.
Doyle bahkan mendedikasikan kumpulan cerita pendek pertamanya, "The Adventures of Sherlock Holmes," kepada Dr. Bell.
Namun, ada hipotesis berbeda tentang sumber inspirasi karakter Holmes.
