Baca Juga: Kisah Keajaiban Penyintas Cilik di Hutan Amazon yang Mengejutkan Dunia
Sebagian besar informasi tentang makhluk ini berfokus pada betina bersarang dan anak-anak yang menetas, tetapi teknik penelitian baru, seperti teknologi pelacakan satelit, telah memungkinkan para ilmuwan untuk memperoleh wawasan tentang kehidupan mereka.
Selama musim panas, kura-kura mengikuti ritual reproduksi kuno, di mana betina meninggalkan laut dan merangkak ke pantai untuk menggali sarang di pasir.
Kura-kura betina menggunakan sirip belakangnya untuk menggali lubang sarang dan kemudian meletakkan sekitar 100 telur.
Setelah meletakkan telur, kura-kura menutupinya dan menyamarikan lokasi sarang sebelum kembali ke laut.
Baca Juga: Sering Diabaikan! Ini Tanda-tanda Penyakit Ginjal yang Perlu Diketahui
Kura-kura bersarang mungkin kembali ke lokasi bersarang untuk bertelur beberapa kali dan biasanya bersarang setiap dua hingga tiga tahun.
Suhu memiliki dampak signifikan pada rasio kelamin kura-kura laut.
Suhu yang lebih hangat menghasilkan lebih banyak betina, sedangkan suhu yang lebih dingin ditemukan menghasilkan lebih banyak jantan.
Telur menetas setelah inkubasi selama dua bulan.