Network
KABARMEGAPOLITAN.COM - Para peneliti di Inggris menemukan fakta bahwa setelah karantina 10 hari, beberapa orang yang terkena COVID-19, masih dapat menularkan virus kepada orang lain.
Tes ini mengidentifikasi tingkat virus hidup dan digunakan pada orang yang telah didiagnosis dengan COVID-19 menggunakan tes PCR tradisional.
Setelah 10 hari, 13 persen dari 176 peserta masih memiliki tingkat virus hidup yang "relevan secara klinis", dengan beberapa menunjukkan tingkat substansial hingga 68 hari.
Para peneliti itu percaya, tes baru ini harus diterapkan dalam peraturan. Hal ini dapat menghentikan penyebaran penyakit bagi orang yang rentan terhadap virus COVID-19.
Baca Juga: 4 Zodiak Ini Akan Beruntung Secara Finansial di Tahun 2022, Apa Saja?
"Meskipun ini adalah penelitian yang relatif kecil, hasilnya menunjukkan bahwa virus yang berpotensi aktif kadang-kadang dapat bertahan lebih dari 10 hari, dan dapat menimbulkan potensi risiko penularan selanjutnya," kata Profesor Lorna Harries, dari University of Exeter Medical School.
Tes-tes ini dapat menunjukkan apakah seseorang telah terkena virus COVID-19 akhir-akhir ini.
Namun mereka tidak dapat mengetahui apakah virus itu masih aktif.
"Dalam beberapa situasi, seperti orang yang kembali ke panti jompo setelah sakit, orang yang terus menularkan penyakitnya setelah sepuluh hari, dapat menimbulkan risiko kesehatan yang menular dan serius," kata penulis utama studi Merlin Davies, dari University of Exeter Medical School.
Baca Juga: Ternyata 7 Aturan Ini Harus Diikuti Para Pemain 'Squid Game', Salah Satunya Tak Boleh Gerak Saat di Ruang VIP
"Kami perlu memastikan orang-orang di lingkungan itu memiliki hasil tes virus yang negatif untuk memastikan orang tersebut tidak akan lagi menularkan kepada orang lain," tambah Davies. ***
