WHO Mengutuk Keras Negara yang Memberi Suntikan Vaksin Booster, Ini Alasannya

- 21 Agustus 2021, 09:46 WIB
Ilustrasi. AS bekerjasama dengan Pfizer dan Moderna untuk memungkinkan pemberian dosis vaksin booster pada mereka yang rentan.
Ilustrasi. AS bekerjasama dengan Pfizer dan Moderna untuk memungkinkan pemberian dosis vaksin booster pada mereka yang rentan. /Pixabay/hakan german

Baca Juga: Cair September 2021! Selain Mahasiswa dan Dosen Ini Golongan yang Berhak Dapat Kuota Internet Gratis Kemdikbud

Memberi vaksin booster sementara begitu banyak yang masih menunggu untuk diimunisasi adalah tidak bermoral, kata mereka.

Gambarkan vaksinasi seperti jaket pelampung, WHO menyayangkan banyaknya jutaan orang yang belum di vaksin, tapi negara kaya tega meninggalkan mereka.

"Kami berencana untuk membagikan jaket pelampung tambahan kepada orang-orang yang sudah memiliki jaket pelampung, sementara kami membiarkan orang lain tenggelam tanpa satu jaket pelampung," kata direktur darurat WHO Mike Ryan kepada wartawan, berbicara dari markas besar badan PBB di Jenewa.

Menurutnya sangat tidak etis jika memberikan perlindungan tambahan saat jutaan orang lainnya belum terlindungi.

Baca Juga: Dukung Percepatan Infrastruktur Logistik Jawa Barat, PPI Dorong Melalui Skema KPBU dan Penjaminan Pemerintah

Sebelumnya pada bulan Agustus, WHO menyerukan moratorium suntikan vaksin Covid-19 untuk membantu meringankan ketidaksetaraan drastis dalam distribusi dosis antara negara kaya dan miskin.

Namun, itu tidak menghentikan sejumlah negara untuk bergerak maju dengan rencana untuk menambah suntikan ketiga, karena mereka berjuang untuk menggagalkan varian Delta.

Pihak berwenang AS, memperingatkan bahwa kemanjuran vaksinasi Covid-19 menurun dari waktu ke waktu, mereka telah mengizinkan suntikan booster untuk semua orang Amerika mulai 20 September 2021 mendatang.

Otoritas AS akan mulai delapan bulan setelah seseorang divaksinasi sepenuhnya.

Halaman:

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x