KABARMEGAPOLITAN.com – Salah satu urban legend yang cukup popular adalah Kuchisake onna.
Sosok ini digambarkan sebagai hantu seorang wanita yang dimutilasi dan telah kembali untuk membalas dendam pada dunia.
Namanya berasal dari luka dalam dan berdarah yang mengalir di wajahnya, menyeringai dari telinga ke telinga.
Dia muncul di malam hari untuk menyendiri di jalan, menutupi mulutnya yang beruban dengan masker kain, kipas angin, atau sapu tangan.
Baca Juga: Mengundang Tamu ke Rumah? Bereskan Hal Ini Sebelum Mereka Datang!
Kabar yang berkembang menyebutkan kalau Kuchisake onna akan menyelinap ke korbannya dalam kegelapan dan bertanya apakah menurut mereka dia cantik: "Watashi, kirei?"
Jika korban menjawab ya, dia melepas topengnya dan memperlihatkan mulut yang merah, meneteskan darah, dan aneh.
Kemudian dia bertanya dengan suara seram apakah mereka masih menganggap dia cantik: “Kore demo?”
Jika korbannya menjawab tidak atau berteriak ketakutan, dia menebasnya dari telinga ke telinga meniru mutilasinya sendiri.
Jika dia berbohong dan menjawab ya untuk kedua kalinya, dia pergi — hanya untuk mengikuti targetnya pulang dan membantai dia secara brutal malam itu.
Baca Juga: Bagaimana Menghilangkan Noda Darah di Pakaian? Begini Caranya, Sob!
Mitos yang berkembang di masyarakat menyebutkan kalau Kuchisake onna merupakan rRoh orang mati yang dibunuh dengan cara yang sangat kejam — istri yang dianiaya, tawanan yang disiksa, musuh yang dikalahkan — seringkali tidak beristirahat dengan baik.
Kuchisake onna dianggap sebagai salah satu wanita tersebut.
Namun, selama periode Edo, sejumlah besar serangan kuchisake onna disalahkan pada perubahan bentuk kitsune yang mengerjai para pria muda.
Selama abad ke-20, hantu, pembunuh berantai, dan histeria massal sederhana mulai disalahkan.
Baca Juga: 5 Langkah Aman Belanja Online, Jangan Sampe Ketipu, Ya
Hal ini mengakibatkan ledakan penampakan kuchisake onna di Jepang.
Selama bertahun-tahun, anak-anak muda yang pandai mengaku telah mengakali kuchisake onna dengan memberikan jawaban yang cepat dan membingungkan, atau dengan melemparkan uang atau permen keras ke arah mereka.
Ini memberi cukup waktu untuk melarikan diri dari murka kuchisake onna dan kehilangan dia dalam kegelapan.
Ada-ada saja.***