Rusia Berencana Uji Coba Rudal Nuklir ‘Satan 2’ yang Diklaim Mampu Hantam Amerika dan Eropa

25 April 2022, 10:35 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. /Sputnik/Mikhail Klimentyev/Reuters

KABARMEGAPOLITAN.com - Rusia berencana akan menguji coba senjata nuklir mereka yaitu ‘Satan 2’ yang disebut mampu menghantam Amerika dan Eropa.

‘Satan 2’ yang juga dijuluki sebagai ‘Setan 2’ disebut akan menjadi rudal bersejarah dan senjata super bagi negara Rusia. Uji cobanya diperkirakan akan dilakukan pada musim gugur.

Nuklir tersebut akan dikerahkan ke wilayah Krasnoyarsk di Siberia, sekitar 1.800 mil dari Moskow, Rusia. Sebelumnya, pada Kamis, 21 April 2022, Rusia juga telah mencoba nuklir ‘Vayevoda’ buatan Soviet.

Baca Juga: Ningning dan Winter Curi Perhatian Saat Aespa Tampil di Coachella 2022

Selama ini, senjata tersebut terus mengalami penundaan peluncuran akibat masalah teknis dan kurangnya dana. Namun, peluncurannya pada Kamis lalu memicu kekhawatiran baru akan perang nuklir.

“Prospek konflik nuklir yang dulunya tidak terpikirkan sekarang kembali ke ranah kemungkinan,” kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dilansir dari New York Post.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebelumnya telah berulang kali mengancam akan mengerahkan persenjataan nuklirnya. Sementara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, juga telah meminta dunia untuk bersiap menghadapi serangan nuklir Rusia.

Zelensky berpendapat bahwa bukan hanya Ukraina yang harus khawatir akan ancaman serangan nuklir Rusia, namun seluruh negara di dunia juga harus bersiap dan waspada.

Baca Juga: Sinopsis Film The Last Witch Hunter, Dikutuk dengan Keabadian, Pria Ini Kehilangan Istri dan Putrinya

Beberapa minggu lalu, Putin mengatakan bahwa akan ada konsekuensi yang tidak dapat diprediksi jika Amerika dan anggota NATO terus mengirimkan bantuan senjata militer ke Ukraina. Ia meminta mereka untuk berhenti melakukannya, jika tidak ingin menerima konsekuensi.

“Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan membuat mereka yang berusaha mengancam negara kita akan berpikir dua kali,” kata Putin dilansir dari New York Post.

Baru-baru ini, Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan memberi tambahan bantuan dana militer lagi untuk Ukraina sebesar 800 juta USD (sekitar 11,5 triliun rupiah).

Baca Juga: Alami Asam Lambung Ketika Puasa? Begini Cara Mengatasinya

Paket bantuan militer tersebut akan mencakup 72 Howitzer 155 mm, 72 kendaraan penderek Howitzer, 144.000 peluru artileri, dan lebih dari 121 drone taktis.

Sebelumnya, Biden juga telah memberi bantuan dana dengan besaran nilai yang sama kepada Ukraina yaitu 800 juta USD.

Bantuan tersebut termasuk 11 helikopter Mi-17, 18 howitzer 155 mm, 40.000 peluru artileri, radar kontra-artileri, 200 pengangkut personil lapis baja, dan 300 drone Switchblade.

Total bantuan dana militer yang telah digelontorkan oleh Amerika untuk Ukraina sebelumnya telah mencapai 2,5 miliar USD (sekitar 36 triliun rupiah), ditambah dengan 800 juta USD (sekitar 11,5 triliun rupiah), sejak operasi militer khusus Rusia dimulai pada tanggal 24 Februari 2022.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler